36. BABY TOYS

1.7K 99 0
                                    


Haii❤️

Jangan lupa buat vomment okay?

Follow akun wp aku yaa

Happy reading!!

....

Resha sedang menyusun makanan yang baru saja ia masak dimeja makan. Senyumnya mengembang karena ia berhasil memasak untuk pertama kalianya diapartemen ini dan semuanya tersaji dengan sempurna. Ia berjalan ke kamar hendak memanggil Vares untuk sarapan bersama.

"Mau kemana?" tanya Resha saat melihat Vares sudah mengenakan pakaian rapi.

Laki laki itu menengok lalu berjalan mendekati Resha, "Tiba tiba banget barusan dikabari suruh kekantor papa."

"Sarapan dulu."

"Nanti aja sekalian disana, udah buru buru banget." Resha memudarkan senyumnya. Jujur ia merasa kecewa karena Vares melewatkan sarapan dengan makanan yang ia buat dengan susah payah.

"Yaudah, hati hati." Resha berbalik begitu saja. Baiklah ia akan sarapan sendirian pagi ini.

Ia duduk dikursi memandangi makanan yang ia buat. Tangannya meraih piring dan menyendokkan nasi beserta lauk pauknya.

"Nggak papa, dia bukan nolak kok. Tapi emang lagi buru buru, jangan baperan!" katanya tegas.

Tiba tiba seseorang meletakkan dagu di pundaknya membuat dirinya terkejut. Hampir saja ia memukul kepala seseorang itu namun suara Vares membuatnya sadar bahwa tidak ada orang lain selain mereka berdua.

"Kok nggak bilang kalau lo masak?" tanya Vares lantas mendudukan diri disamping kursi yang ditempati Resha.

"Gue minta maaf pasti lo kecewa banget."

Resha menggeleng. "It's okay."

"Sana berangkat katanya udah ditunggu papa?" Vares tersenyum membuat Resha ngeri sendiri melihatnya.

"Kenapa senyum senyum?"

"Senyum kan ibadah." jawab Vares.

"Ya tapi kalau lo senyum senyum tanpa alasan yang jelas gitu malah jatuhnya ngeri tau nggak? jangan jangan lo kesambet penunggu apartemen ini lagi?"

"Enak aja."

"Ya terus kenapa senyum senyum sendiri?"

"Lagi lihatin cewek cantik." Resha tersenyum malu ia mengalihkan pandangannya tak berani menatap kedua mata Vares.

"Lo nggak sakit?"

Resha mengernyit, apalagi yang akan diucapkan oleh laki laki satu ini?

"Gue sehat alhamdulilah."

"Masa sih?"

"Iya. Emangnya kenapa sih?"

"Masa iya bidadari jatuh dari langit nggak sakit?"

Resha menggeplak bahu Vares keras, "Sana katanya mau berangkat?"

"Bentar deh gue mau nyicip makanan yang udah dibikin sama istri gue dulu. Kasian udah masak dari pagi nggak gue makan."

"Suapin." pinta Vares lalu Resha mulai menyuapkannya.

"Enak?"

"Banget, pasti lo masaknya pake cinta." Resha tersenyum lalu menyuapkan sesendok nasi untuk dirinya sendiri.

Mereka makan sepiring berdua. Apartemen ini menjadi saksi bisu keromantisan mereka yang jarang mereka umbar diluar.

Sesudah makan Resha memberikan segelas air putih untuk Vares dan segera diteguk oleh laki laki itu. Berdiri merapikan bajunya yang sedikit lusuh dibantu oleh Resha.

VARESHA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang