- EXTRA CHAPTER -

3.2K 118 5
                                    


Halllooooo!

Apa kabar kalian semua? Baik kann?

Kangen nggak?

Aku kembali lagi dilapak ini dengan membawa ekstra chapter yang udah aku janjikan sebelumnya...

Semoga bisa mengobati rindu kalian yaa!

Selamat membaca readersku♡

......

Suara anak kecil yang menangis membuat atensi perempuan yang memiliki gelar sebagai ibu muda itu teralihkan. Dirinya mematikan kompor kemudian berjalan dengan terburu-buru menuju halaman belakang rumahnya dimana sumber suara itu berasal.

"Mama!" teriak anak laki-laki yang berusia enam tahun seraya berjalan mendekati Resha dengan tangan kanan yang mengusap matanya, seperti anak pada wajarnya ketika sedang menangis.

"Ada apa, sayang? kok nangis?" Resha berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan putranya. Ia mengusap air mata Al yang terjatuh dikedua pipinya.

"Iping hilang, Ma."

"Coba dicari dulu, mungkin Iping ada didepan."

Alvaro menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Sedari tadi ia sudah mencoba mencari keberadaan kucing yang berbulu orange miliknya itu tapi sampai kini ia belum juga ditemukan keberadaannya. Meskipun kucing tersebut merupakan kucing kampung yang ia temui didepan rumah Malik, tapi ia sangat menyayanginya.

Setiap hari selalu ia pergunakan waktunya untuk bermain bersama Iping. Jadi wajar saja kalau ia merasa sedih ketika kucing itu mendadak hilang.

"Nggak ada, Mama. Al udah cari tapi nggak ada juga." Alvaro semakin mengencangkan tangisnya. Resha kemudian memeluk putranya dan mencoba menenangkannya.

"Nanti Iping pasti pulang kok. Sekarang Alif masuk dulu ya, sebentar lagi kan Papa pulang. Nanti kita minta tolong Papa buat bantu cari ya?" bujuk Resha membuat Al menganggukan kepalanya, untung saja Al bisa dibujuk.

Tak lama terdengar suara bel berbunyi. Alvaro langsung berlari menuju dan cepat-cepat membuka pintu. Ia tidak sabar untuk meminta bantuan kepada Vares untuk mencari keberadaan kucing kesayangannya itu.

"Jangan lari, sayang." peringat Resha.

"Assalamualaikum." ucap Vares saat pintu sudah dibuka oleh sang putra.

Laki-laki itu lantas menggendong Al dan membawanya masuk. Lelahnya tiba-tiba saja menghilang saat melihat antusias Al yang selalu saja menyambutnya saat pulang kerja. Ternyata ini yang dirasakan oleh Diki dulu saat ia juga melakukan hal yang sama seperti Alvaro.

Namun melihat raut wajah Al yang berbeda membuat Vares bertanya-tanya. Ia menatap Resha dan bertanya apa yang sedang terjadi melalui tatapan matanya.

"Si Iping hilang." jawab Resha lalu mendekati suaminya yang sudah mendudukan diri disofa ruang tamu. Ia mencoba mengambil alih Al dari tangan Vares karena merasa tidak tega. Pastinya suaminya itu kelelahan selepas bekerja seharian. Tapi Alvaro malah menyembunyikan wajahnya diceruk leher papanya dan memeluknya erat.

VARESHA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang