35. LEBIH DARI BERHARGA

1.7K 113 0
                                    


Haii❤️

Jangan lupa buat vomment okey?

Follow akun wp aku yaa

Happy reading!

....

"Lo masih suka sama dia?" tanya Seno to the point kepada Vinda yang berdiri memunggunginya.

Vinda diam, dia juga masih bingung dengan perasaannya saat ini. Ia tidak tahu perasaannya pada Seno seperti apa, apakah hanya sebatas sahabat atau lebih.

"Jawab gue." ingat ya, Arseno Genardy akan selalu berbicara dengan nada lembut kepada gadis satu ini.

"Kalau lo nggak bisa buka hati buat gue jangan seolah-olah memberi harapan ke gue vin." suara Seno melemah.

"Gue udah berusaha sekuat tenaga gue tapi hasilnya nihil, hati lo tetap ke dia."

Vinda tentu saja merasa bersalah kepada Seno. Tapi ia juga tidak bisa menerima kehadiran Seno lebih dari sahabat. Ia juga lelah merasakan ini semua, menyimpan perasaan kepada seseorang yang jelas jelas tidak akan pernah membalas perasaannya. lagi.

"Gue minta maaf sen." hanya itu yang ingin Vinda katakan, namun lidahnya terlalu kelu untuk mengungkapkannya.

"Gue nggak pernah menyerah vin, tapi gue juga punya titik lelah. Setelah semuanya terasa capek gue akan mundur. Tapi lo tenang aja gue akan tetap ada buat lo." tutur Seno dengan seulas senyuman tulus.

Air mata Vinda kini sudah menetes dari tempat asalnya. Terlalu sakit jika harus kehilangan seseorang yang benar benar baik seperti Seno. Membayangkan saja ia tidak sanggup apalagi jika harus terjadi secara nyata.

Lalu Seno meninggalkan Vinda yang sampai kini belum mau mengucapkan sepatah kata pun. Gadis itu menyadari Seno telah meninggalkannya, tubuhnya merosot ke bawah dan menumpahkan air matanya tanpa ada orang yang mengetahuinya.

....

Sore ini Vares dan Resha akan berkunjung ke markas Malvelos bersama anggota yang lainnya. Memang sengaja direncanakan, tidak seperti biasanya.

Setelah perdebatan panjang akhirnya Vares setuju dengan keinginan Resha yang meminta agar naik motor saja menuju markas. Awalnya Vares tidak membolehkan karena takut jika perempuan itu akan kedinginan karena rencananya akan pulang agak malam.

"Udah?" tanya Vares kepada perempuan yang baru saja keluar.

"Udah."

Vares mengamati Resha dari atas hingga bawah, kemudian menyadari sesuatu yang dilupakan oleh perempuan itu.

"Kaos kakinya mana?" walaupun kaki Resha sudah tertutup oleh sepatu dan celana yang sedikit menjuntai ke bawah namun Vares amat menjaga aurat sang istri yang tidak boleh dilihat oleh orang lain.

Resha menatap kakinya lalu menepuk jidatnya memberi kesan menggemaskan dimata Vares. Lantas ia masuk hendak memakai kaos kakinya.

Beberapa menit menunggu akhirnya mereka berjalan ke parkiran menuju motor sport hitam milik Vares yang hampir setiap hari dipakainya. Resha pernah melihat Vares memakai motor lain yang sama sama berwarna hitam, namun berbeda model.

"Res?"

"Kenapa?"

"Lo sayang banget sama motor lo yang ini ya?" tanya Resha membuat kening laki laki itu berkerut.

"Iyalah."

"Kenapa lo sayang banget sama motor ini? setiap hari makenya ini mulu gue lihat."

"Ini motor yang gue beli pakai uang gue sendiri dan bisa dibilang ini motor pertama gue. Jadi motor ini salah satu barang berharga yang gue punya." jelas Vares membuat Resha menganggukkan kepalanya mengerti.

VARESHA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang