48. FLASHBACK

1.1K 88 0
                                    


Haii❤️

Apa kabar?

Jangan lupa buat vomment okay?

Follow akun wp aku yaa

Happy reading!!

....

"Terlambat, gue udah muak sama lo Resha!"

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia, sayang."

DORR!

Suara pistol lebih dulu terdengar dibelakang tubuh Auren. Dua laki laki itu, Elfat dan Vares, masing masing membawa satu buah pistol yang entah didapat dari mana.

Resha yang melihat kedatangan Vares langsung hendak berlari menuju Vares namun dirinya kalah cepat, Auren lebih dulu menarik tubuhnya dan menaruh lenganya dileher Resha. Sebelah tangannya menodongkan pistol tepat disamping kepala Resha.

"Vares, tolong." Resha berujar lirih.

Vares hanya bisa menatap Resha, otaknya sedikit blank hingga bingung apa yang harus ia lakukan.

"Kalian sama aja, hidupnya nggak berguna. Gimana kalau kalian detik ini juga kembali kepada sang pencipta dengan bersamaan? Katanya cinta sejati, cinta sehidup dan semati." kata Auren dengan senyuman jahat dibibirnya.

"Kalau gue tarik pelatuk otomatis pelurunya nembus dikepala Resha. Terus kira-kira apa yang akan lo lakuin Res?" tanya Auren kepada Vares.

Kini tidak ada lagi tatapan kagum yang Auren berikan kepada Vares, kini berganti menjadi tatapan yang menghunus tajam. Selama ini hanya pura-pura, Auren sama sekali tidak menyukai Vares. Ia hanya ingin membalaskan dendamnya karena sudah membuat sahabatnya menderita dibawah kebahagiaan Vares.

"Jangan macem-macem. Atau hidup lo nggak akan lama lagi!" ancam Vares.

"Fine! Resha mati, gue juga akan mati kan? Sama aja, karena keberadaan gue didunia ini juga udah nggak ada harapan lagi. Amel juga akan mati kan?"

Vares tentunya tahu semuanya, tentang Amel yang selama ini menyukainya. Tentang Amel yang memiliki kanker darah, dan Auren yang merupakan sahabat dari Amel. Ia tahu semuanya, tapi apa yang bisa ia lakukan? Alih alih membalas perasaan Amel, dia juga tidak tahu.

"Gue benci sama lo Vares! Kenapa lo bisa hidup dengan segala kebrengsekan lo?!" Auren berteriak. Sepertinya perempuan ini benar-benar tidak bisa memaafkan Vares, mau laki-laki itu menyelamatkan nyawanya pun tidak akan bisa.

"Gue nggak bisa maafin lo, kalau lo nggak bisa sama Amel, lo juga nggak bisa sama Resha!" ucap Auren menggebu-gebu. Sedangkan Vares sendiri hanya diam, ia masih memikirkan bagaimana cara melepaskan Resha dari Auren.

"Waktunya lo ucapin selamat tinggal buat suami lo!" suruh Auren kepada Resha.

Resha menggeleng, ia terus terisak. Yaallah, apakah ini memang akhir hayatnya? Apakah ia akan kembali padamu didepan mata Vares?

DOR!

Elfat lebih dulu menembakkan pistolnya kebetis kiri Auren. Sontak Auren terduduk, Resha terkejut bukan main. Ia menatap Elfat dengan tatapan tak percaya.

Vares berlari menghampiri Resha dan memeluknya. "Sayang, kamu nggak papa?" tanyanya pada Resha. Namun sebelum Resha menjawab Vares lebih langsung memberikan pistol yang sebelumnya ia bawa ketangan Resha.

"Kamu harus keluar dari sini. Kamu jaga diri baik baik." kata Vares.

"Vares?"

"Aku yakin kamu bisa."

VARESHA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang