50. SADAR

1.3K 96 0
                                    


Haii❤️

Apa kabar?

Jangan lupa buat vomment okay?

Follow akun wp aku yaa

Happy reading!!

....

Resha menggengam jari-jarinya satu sama lain. Menajamkan telinganya saat mendengar penjelasan dari Elfat. For your information, sebenarnya Elfat adalah papa tirinya yang sempat diceritakan pada bagian prolog. Memang disana Elfat terlihat kejam dan amat membenci Resha, tapi dibalik itu ia mempunyai alasan melakukannya.

"Saya tau kalau Vares cinta pertamanya Amel karena dia sering bercerita kepada saya. Awalnya saya hanya anggap itu seperti ucapan anak remaja pada umumnya yang mengalami pubertas, tapi semakin lama ambisi Amel semakin kuat untuk bertemu dengan anak kecil yang sering bermain dengannya di Jakarta, yaitu Vares."

Resha hanya mendengarkan setiap penjelasan dari Elfat tanpa mau menatap wajahnya. Cukup sakit dan terasa setelah apa yang telah diperbuat oleh Elfat dahulu, ia berusaha untuk tidak membenci tapi ia hanyalah perempuan biasa yang hidup dengan perasaannya. Tidak sepantasnya ia membenci, Allah saja maha pemaaf kenapa hambanya tidak?

Tapi hal itu hanyalah mampu diucapakan tanpa dilakukan. Bayangan tentang Elfat yang menamparnya, memukulnya, melontarkan kata-kata kasarnya, meninggalkannya diclub malam yang dipenuhi dengan laki-laki yang lebih tua darinya hingga ia dilecehkan. Untung saja ada pria yang diam-diam menjaganya, saat Elfat pergi maka dia akan mengantarkan Resha pulang.

Saat itu Resha cukup takut untuk bertemu dengan orang asing. Beruntung laki-laki yang menolongnya ini tidak terlalu hanyak berinteraksi dengannya, hanya sekedar menggiringnya agar masuk kedalam mobil dan mengantarkannya pulang. Sampai sekarang ia tidak tahu siapa laki-laki baik hati itu, semoga saja mereka bisa segera bertemu.

"Saya sayang kalian berdua, Ayah kamu memang sudah menjodohkan kamu dengan Vares sejak kecil dan itu juga menjadi salah satu alasan kedua orang tua kamu bercerai karena Mama kamu tahu kalau Amel lah yang lebih mencintai Vares saat itu."

Resha mendongakkan kepalnya hingga bisa menatap wajah Elfat yang terlihat sangat merasa bersalah. Kenapa ia baru diberi tahu setelah semuanya terjadi?

"Bukan gini caranya! Kalau semuanya sudah terjadi anda bisa apa? Bisa membawa pulang Amel kembali lagi ke dunia?! Nggak kan?" emosi Resha menggebu, matanya memerah karena menahan tangisnya.

Malik yang duduk disampingnya mengusap punggungnya berusaha menenangkan emosi putrinya. Hatinya berdenyut nyeri, Resha tidak pernah berani berkata sekencang dan sekasar ini, tapi saat ini ia melakukannya, artinya Resha benar-benar sakit hati atas perlakuan Elfat dimasa lalu.

Resha kini menatap Malik dengan sorot mata yang sulit diartikan olehnya. "Selama ini Ayah juga tau? Kenapa nggak bilang dari awal sama Abel?" tidak sekencang saat berbicara kepada Elfat tapi cukup menyakitkan untuk didengar. Resha memegang dadanya yang terasa bagaikan ditusuk oleh ribuan jarum dihatinya.

"Ayah minta maaf."

"Abel punya salah apa sih, kok sampai jahat gini sama Abel?" lirihnya dengan tatapan kosong. Ia memeluk perutnya karena calon anaknya adalah kekuatannya. Ia tidak mau berharap lebih kepada manusia lagi, karena ujung-ujungnya pasti hanya menimbulkan rasa sakit yang tak kunjung sembuh. Lebih baik hidup dengan pikiran daripada perasaan.

Kedua pria itu tidak bisa berkata-kata lagi, merasa bersalah karena tidak berpikir panjang untuk memutuskan sesuatu. Kini dampak yang didapat Resha tidak main-main, kesehatan mentalnya terganggu akibat kekerasan dari Elfat pada masa lalu.

VARESHA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang