29. PULANG

1.2K 89 0
                                    


Haii❤️

Jangan lupa buat vomment okay?

Follow akun wp aku yaa

Happy reading!!

....

Hari ini Resha sudah diperkenankan untuk pulang, beberapa kali ia mencuri pandang ke pintu berharap ada seseorang masuk.

"Cari siapa?" tanya Cakra yang sedang memberesi pakaian dan barang barang milik Resha.

"E-enggak kok nggak cari siapa siapa." jawab Resha berbohong.

"Abang nggak tahu aja, ya pasti cari Vares lah. Kan dari kemarin dia belum datang." celetuk Amel sembari tersenyum jahil.

"Apaan sih lo!"

Kini Cakra menghentikan kegiatannya, matanya menatap kedua mata Resha secara lekat.

"Dia nggak bakal datang." ucapan Cakra mampu membuat Resha seketika tidak semangat, ia memerosotkan bahunya kebawah. Baiklah ia akan tidak mood hari ini.

"Tuhkan bener cari Vares, udahlah bel ngaku aja." kata Amel.

"Nggak!"

"Ngaku aja."

"Lo kenapa sih nyebelin banget jadi orang?!"

"Duh lagi pms mbak?" ejek Amel karena melihat suasana hati saudara kembarnya sedang memburuk setelah mendengar bahwa Vares tidak akan datang hari ini untuk menjemputnya.

"Bodoamat! bang pulang jam berapa? udah capek pengen tidur di kamar aku." tanya Resha. Sebenarnya bukan karena ia kecapekan, tapi ia merasa kesal saja hari ini.

"Sebentar lagi, tinggal tunggu dokternya."

"Gue kekamar mandi dulu." pamit Cakra kepada Amel dan Resha.

Ia berhenti tepat di depan pintu kamar inap Resha, tangannya merogoh ponsel di saku celananya. Mencari nomor ponsel seseorang dan menelponnya.

"Halo." sapa Cakra.

"Iya bos, gimana?" ternyata orang yang ia telepon adalah Zavi.

"Dimana?"

"Dimarkas nya Melvalos bos, ada apa?"

"Bilang ke Vares suruh dateng ke rumah sakit."

"Udah boleh bos?"

"Kali ini gue maafin, tapi kalau ada sesuatu yang menimpa Abel karena kelalaian dia gue pastiin gue akan beri hukuman yang lebih berat daripada ini."

"Siap bos gue sampein."

Zavi mematikan sambungannya dan berjalan mendekati Vares, dilihat laki laki itu sedang duduk dengan tatapan kosong sembari menyesap sebatang rokok.

"Woi res!"

Vares mendongak untuk menatap Zavi lalu pandangannya kembali lurus ke depan tanpa menjawab sapaan Zavi.

"Nggak makan lo?" saat ini para anak Melvalos dan Allies sedang menyantap masakan yang beberapa saat lalu dimasak oleh Kanay.

"Nggak lo aja."

"Lo gabut nggak?" tanya Zavi membuat Vares mengernyit heran.

"Kenapa?"

"Kalau lo gabut gue mau kasih lo kerjaan."

Vares mendengus, "Siapa lo mau kasih gue kerjaan?"

"Dengerin dulu makanya, gue yakin lo seneng sama kerjaan satu ini."

VARESHA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang