37. KECELAKAAN KECIL

1.5K 101 0
                                    


Haii❤️

Jangan lupa buat vomment okay?

Follow akun wp aku yaa

Happy reading!!

....

Resha masih menunduk dengan kedua matanya yang memerah akibat menahan air matanya agar tidak menetes. Keduanya telah sampai diapartemen beberapa menit lalu, namun laki laki itu masih duduk tanpa mau mengucapkan sepatah kata pun.

Tak lama tiba tiba ia memeluk Resha dengan sangat erat. Diamnya tadi semata-mata hanya untuk meredamkan emosinya yang ia tahan agar tidak meledak didepan Resha.

Air mata Resha luruh, ia takut terhadap Vares jika sudah diam seperti ini. "Maaf." ucapnya lirih.

"Ceritain semuanya." pinta Vares lalu dengan sesenggukan ia mulai menceritakan kejadian sebenarnya dari ia pergi bersama mamanya hingga berakhir bersama Adava di mall dan dipergoki oleh Vares.

Seketika rasa bersalah bersarang dalam hati Vares, ia tidak menyangka bahwa ia hanya salah paham. Untung ia bisa menahan emosinya dan tidak membentak maupun mengkasari Resha.

"Gue minta maaf, maaf, maaf, maaf." ucapnya bertubi tubi sambil mencium pucuk kepala Resha yang terbalut hijab.

Resha mengangguk, ia memeluk tubuh Vares lebih erat. Semua masalah telah selesai disini dan tidak perlu ada yang dipermasalahkan lagi. Semuanya hanya salah paham.

"Jangan marah, gue takut." ucap Resha masih belum berhenti menangis.

"Maaf. Gue janji nggak marah lagi sama lo."

Mereka larut dalam pelukan satu sama lain, hingga akhirnya perempuan itu tidur dalam pelukan Vares. Posisinya terlihat tidak enak jadi Vares memutuskan untuk memindahkannya ke kamar.

"Gue sayang sama lo, gue takut lo berpaling ke Adava." bisik Vares lalu ikut merebahkan tubuhnya disamping Resha.

....

Pukul setengah satu malam Resha terbangun, ia merasa lapar karena semalam ia melewatkan makan malam. Ia mengganti bajunya menggunakan baju rumahan karena ia merasa gerah masih menggunakan pakaian yang semalam.

Resha berjalan ke dapur dan mencebikkan bibirnya saat tidak mendapati adanya makanan dimeja makan. Karena ia masih memiliki stok mie instan jadi ia memutuskan untuk merebusnya karena cacing cacing diperutnya sudah berteriak kelaparan.

Beberapa menit berjalan akhirnya mie yang ia buat sudah jadi. Ia sedikit khawatir jika tiba tiba Vares bangun dan menyaksikan ia memakan mie instan tengah malam, apalagi pedas.

"Makan apa?" Resha membulatkan matanya saat menyadari Vares sudah berada dibelakangnya.

Vares mengambil mangkuk yang masih berisi mie yang belum sempat ia sentuh sama sekali membuat Resha mengerucutkan bibirnya melas.

"Res."

"Kenapa?"

"Gue laper."

"Ya makan."

Resha menatap mangkuk yang ditaruh oleh Vares dimeja lain. Kemudian matanya beralih kepada Vares dengan tatapan memohon. "Ayolah Res, gue laper."

"Makan. Tapi jangan makan ini." ia menunjuk mangkuk berisi mie dengan kuah yang sangat merah tersebut.

"Ya terus gue makan apa? nggak ada makanan lain, gue belum masak." tanya Resha dengan nada yang sedikit sinis, ia sedikit kesal terhadap Vares.

"Biar gue yang masakin." ujar Vares lalu berjalan ke dapur.

VARESHA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang