BAB 7

145 16 0
                                        

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Rangga melajukan mobilnya dengan wajah datar sepanjang perjalanan saat mengingat Putri naik ke motornya Reno. Bodohnya ia tidak pernah menyadari perasaannya sendiri, membohongi diri sendiri bahwa ia juga mempunyai perasaan dengan Putri.

"Sorry Put.. gue bodoh, gue gak bisa peka sama perasaan lo juga perasaan gue sendiri.. apa yang harus gue lakuin sekarang Put.. gue ngerasa uda terlambat banget buat deketin lo tapi gue juga gak rela lo sama Reno.." gumam Rangga sambil melajukan mobilnya.

Flashback
Rangga sedang nongkrong bersama dengan teman-teman satu genknya di kantin. Tiba-tiba teman satu genknya heboh saat salah satu adik kelasnya juga ke kantin siapa lagi kalau bukan Putri.

"Ngga.. Ngga.. itu Putri Fans lo yang setia sejagat sekolah.. keknya dia sengaja deh ke kantin buat liat lo.." ujar Billy.

"Apaan sih lo berisik banget, gue bukan artis yang punya fans yaa...gausah ngaco lo.." jawab Rangga.

"Kalau dia bukan fans lo jadi gue nyebutnya apa gebetan lo aja yaaa.." ujar Billy.

"Lo gila?? Gebetan? Sejak kapan gue suka sama dia.." jawab Rangga menyangkal.

"Gara-gara lo gak suka sama Putri gue jadi gak bisa deketin Siska.. Putri itu kan baik Ngga kenapa sih lo gak suka sama dia.." ujar Billy.

"Dia itu bukan tipe gue dan apa urusannya sama gue soal lo suka sama Siska.. kalo lo suka sama Siska ya lo pacarin dong.." jawab Rangga.

"Gimana gue mau pacarin Siska, Siskanya gak suka sama gue.." ujar Billy sedih.

"Laahh ya itu masalah lo bukan masalah gue.." jawab Rangga.

"Lo gak ada iba-ibanya sih sama temen.. padahal lo cukup deket sama Putri doang gak pacaran juga gapapa supaya gue juga bisa deket sama Siska.." ujar Billy.

"Lo tau kan gue ngejar Sisil.." ujar Rangga.

"Sisil itu tukang selingkuh dan lo malah ngejer dia.. lo bego apa begimana sih Ngga.. heran gue sama lo.." ujar Billy.

"Setidaknya gue punya rasa sama Sisil sedangkan sama Putri engga.." jawab Rangga.

Malas membahas hal-hal yang tidak penting lagi Rangga memilih pergi meninggalkan teman-temannya yang masih di kantin. Saat berjalan ia malah berpapasan dengan Putri yang juga hendak kembali ke kelasnya.

"Kak Rangga.." gumam Putri.

Rangga hanya menoleh dan langsung pergi duluan sedangkan Putri sudah kesenangan karena berpapasan langsung dengan crushnya.

"Yaampun gilaaa kak Rangga cakep banget.." gumam Putri girang.

Tiba-tiba Putri tanpa sengaja melihat sebuah gelang yang terjatuh di tanah. Putri meyakini itu adalah gelangnya Rangga. Awalnya Putri ingin mengembalikan gelangnya Rangga namun tidak jadi mendadak fikiran licik muncul. Bukankah ini kesempatannya untuk menyimpan sesuatu milik Rangga untuk dijadikan sesuatu yang bisa di pandangi saat merindukannya.

"Sis.. Siska lihat deh gue nemuin apa?" Ujar Putri.

"Nemuin apa lo? Kalau sesuatu yang gak berguna mending gausah bahas.." jawab Siska.

"Taraaaaaaaaaa.."
Ujar Putri sambil menunjukkan sebuah gelang.

"Gelang dari mana lo?" Tanya Siska.

"Bukan gelang dari mana Siska tapi gelang siapa.." jawab Putri.

"Yauda gelang siapa???" Tanya Siska.

"Gelangnya kak Rangga Sis.. gilak kan.. gue dapetin gelangnya kak Rangga.. gue nemu di tanah.. sumpah gue seneng banget.." ujar Putri girang.

"Lo yakin itu gelangnya kak Rangga kan lo nemunya di tanah bisa aja kan gelang orang lain dan bisa aja itu gelang tukang kebun sekolah kita.." ujar Siska.

CAN YOU SEE ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang