BAB 33

132 21 3
                                        

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Putri merasa bingung dengan situasi yang tidak terduga ini. Apalagi ia sampai di tuduh pelakor padahal Putri tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Reno.

"Ren.. gue balik ya.. maaf uda bikin masalah disini.." ujar Putri sambil beranjak dari duduknya.

Namun Reno malah menahan tangannya Putri agar tidak pergi. Membuat Putri semakin sulit bahkan Dhea terlihat sangat tidak suka saat Reno menggenggam tangan Putri.

"Lo gausah kemana-mana Put.." ujar Reno.

"Tapi Ren.. gue gak mau pacar lo mikir yang aneh-aneh lagi tentang gue.." jawab Putri.

Dhea langsung mendekat dan melepas paksa tangan Reno yang sedang menggenggam tangan Putri. Reno memandang tidak suka ke arah Dhea.

"Ren.. aku ini pacar kamu.. tapi kenapa kamu gak bolehin dia pergi sih Ren.." ujar Dhea.

"Ren.. lo ngomong aja sama Dhea.. gue balik.. semoga lo cepat sembuh.." ujar Putri.

"Put.. tunggu Put.. jangan pergi Put.. gue butuh lo.." ujar Reno yang tidak rela jika Putri pergi.

Reno bahkan sampai berdiri mengejar Putri namun karena kepalanya pusing Reno terjatuh ke lantai. Akhirnya mau tidak mau Putri menoleh kebelakang dan melihat Reno sudah terjatuh di lantai.

"Batu banget sih.. uda tau pusing juga kenapa lo malah pake lari segala.." ujar Putri yang akhirnya kembali menghampiri Reno.

Dhea semakin kesal saja melihat interaksi antara Putri dan kekasihnya. Dhea berjalan mendekat ke arah Putri dan Reno. Lalu ia dengan sengaja menjambak rambut Putri dengan keras.

"Aaaaaaa... sakit... sakit.. lepasin rambut gue..." teriak Putri kesakitan karena rambutnya di jambak oleh Dhea.

"Pergi lo pelakor.. jangan sentuh-sentuh pacar gue.." ujar Dhea yang terlihat mengamuk.

Reno cukup kaget melihat amarah yang di tunjukkan oleh Dhea. Reno tidak pernah melihat sisi lain dari Dhea yang cukup berbeda itu. Selama ini Dhea terlihat sopan,baik dan anggun.

"Dhea lepasin tangan kamu.." ujar Reno.

"Kamu gak suka aku jambak rambut dia?? Kamu milih dia dari pada aku?" Jawab Dhea.

Reno terdiam sejenak sebelum menjawab perkataannya Dhea.
Putri masih meringis karena rambutnya di jambak oleh Dhea. Walau sebenernya bisa saja ia melawan namun bagaimana pun Dhea adalah kekasihnya Reno. Tidak mungkin Putri akan melukainya di depan Reno.

"Kamu suruh aku memilih bukan? Oke.. aku pilih sekarang juga.." ujar Reno.

Dhea cukup kaget mendengar balasan dari Reno ia berfikir Reno tidak akan berani untuk membuat pilihan. Ia berfikir Reno akan mencoba untuk menghindar dan tidak memilih siapa pun.

"Aku gak mau denger apa pun.. aku mau dia pergi dari sini.." ujar Dhea yang kini menarik tangan Putri dan ingin menyeretnya keluar dari apartement.

"HENTIKAN Dhea.. cukup!!" Teriak Reno yang mulai emosi.

Dhea melepaskan tangannya yang sejak tadi menggenggam erat tangan Putri hingga memerah. Dhea cukup kaget karena Reno menunjukkan sikap marah terhadapnya.

"Ren.. kamu gak bisa gini Ren.. aku ini pacar kamu sedangkan dia bukan siapa-siapa.. jangan bilang kamu milih dia dari pada aku.." ujar Dhea.

"Kamu uda tau jawabannya Dhea.. aku gak perlu mengulanginya lagi.." jawab Reno.

Putri terdiam mendengar perkataannya Reno yang jelas-jelas memiliki arti bahwa saat ini Reno memilih dirinya. Namun Putri merasa tidak enak hati dengan Dhea yang posisinya adalah kekasihnya Reno.

CAN YOU SEE ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang