BAB 48

147 20 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Putri sedang menunggu diluar ruangan sendirian dengan pakaian yang bersimbah darah. Tangannya gemetar karena melihat langsung kejadian yang sangat mengerikan. Dimana Rangga tertabrak mobil dengan sangat keras, tubuhnya terlempar jauh dimana awal ia berdiri bersama dengan Putri.

"Kak.. please kak.. bertahan.. hiks..hiks.." gumam Putri yang merasa kawatir.

Saat kejadian Putri langsung menghubungi ambulan mengingat orang-orang hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Beruntungnya ambulan segera datang ke tempat kejadian. Rangga yang sudah tak sadarkan diri langsung di bawa menuju kerumah sakit.

Setelah mendapatkan telfon dari kekasihnya, dengan secepat kilat Reno segera pergi menyusul kerumah sakit. Perasaan Reno yang campur aduk membuatnya merasa tidak tenang selama perjalanan.

"Apa yang terjadi Put.. kenapa bisa sampe kayak gini.." gumam Reno panik sambil terus melajukan mobilnya dengan kencang.

Dokter masih menangani Rangga di ruang operasi entah bagaimana keadaan Rangga di dalam sana. Putri tidak mengetahuinya dengan pasti, Putri hanya menggenggam jemarinya sendiri dengan sangat kuat. Hati dan fikirannya hanya di penuhi dengan perasaan takut dan merasa bersalah.

Sesampainya Reno di rumah sakit ia langsung berlari menuju ruang operasi. Reno melihat kekasihnya duduk sendirian sambil menangis. Ia langsung menghampiri dan memeluknya dengan erat.

"Lo gapapa kan Put.. gak ada yang luka kan? Atau kita priksa ke dokter sekarang juga.." ujar Reno mengkhawatirkan Putri.

"Engga Ren.. gue gak papa.. tapi kak Rangga... hiks..hiks..hiks.." jawab Putri sambil menangis dan memeluk erat tubuhnya Reno.

"Jelasin sama gue.. gimana ini semua bisa terjadi?" Tanya Reno.

Putri menjelaskan secara rinci bagaimana kejadian yang terjadi. Reno mendengarkan dengan sambil berfikir keras. Reno merasa kalau kejadian ini bukan hanya kecelakaan biasa. Bahkan bukan hanya sekedar tabrak lagi belaka.
Reno yakin yang sebenarnya di incar oleh pelakunya adalah Putri.

"Sekarang lo tenang aja ya Put.. kita doain semoga Rangga selamat.." ujar Reno mencoba menenangkan kekasihnya yang terus-menerus menangis karena rasa bersalah dan kawatirnya.

"Tapi kalau kak Rangga kenapa-kenapa gimana Ren.." jawab Putri bingung.

"Yakin aja sayang.. semuanya akan baik-baik aja.. kita doakan semoga operasinya berhasil ya.. dokter pasti akan berusaha untuk melakukan yang terbaik.." ujar Reno mencoba untuk menenangkan Putri.

Diam-diam Reno menyadari kalau semua yang terjadi saat ini adalah ulah dari Dhea. Hanya Dhea yang pasti punya niat untuk mencelakakan Putri. Emosi Reno mendadak meluap-luap, rasa kesal dan amarahnya kepada Dhea sudah tidak bisa di bendung lagi.

"Gue yakin ini semua Dhea yang jadi dalangnya.. tunggu aja Dhe.. gue bakal bikin perhitungan sama lo.." gumam Reno di dalam hatinya.

Ingin rasanya Reno langsung pergi menemui Dhea untuk membalas perbuatannya. Namun saat ini Putri jauh lebih penting melihat kekasihnya yang begitu syok. Reno merasa tidak tega meninggalkannya sendirian di rumah sakit.

Setelah melakukan percobaan pembunuhan namun salah sasaran. Dhea mendadak merasa ketakutan ia langsung kembali kerumahnya dan bersembunyi di kamarnya. Dhea berfikir sebentar lagi rumahnya akan ada kedatangan pihak kepolisian untuk menangkapnya dan menjebloskannya ke jeruji besi. Memikirkan hal itu membuat Dhea semakin ketakutan saja.

"Gimana kalau mereka tau gue yang lakuin itu semua.. engga.. engga mungkin.. gak bakal mungkin mereka tau, gue kan langsung kabur.. lagian disana gak ada CCTV.. iya.. pasti gue gak bakal ketauan.. kalau pun ada bukti gue bisa ngancurin bukti itu dengan uang.. pasti bokap gue gak akan biarin gue masuk penjara.." gumam Dhea yang merasa takut dan panik menjadi satu.

CAN YOU SEE ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang