Sesuai dengan kesepakatan awal Reno meninggalkan mobilnya di sekolah sedangkan ia naik motor bersama Putri. Sedangkan Siska naik motor sendirian, Putri awalnya ingin naik bersama Siska saja namun mendadak Reno mengatakan ia tidak bisa bawa motor matic.
"Lo beneran gak bisa bawa motor matic?" Tanya Putri sambil mengendarai motor.
"Apaaa?? Lo ngomong apa Put? Gue gak denger.." teriak Reno.
"Lo beneran gak bisa bawa motor matic?" Ujar Putri lagi.
"Apaaaa??? Ulangi lagi Put.. gue gak denger.." teriak Reno.
"Bangsat!! Ini orang emang gak denger apa budeg sih.." gumam Putri kesal di dalam hati.
"LO BENERAN GAK BISA BAWA MOTOR MATIC???" teriak Putri sampai pengendara lain menoleh ke arah mereka.
"Lo ngamuk Put??" Tanya Reno.
"Aaarrrrgggg bodo.. kesel gue.." jawab Putri.
"Apa Put?" Tanya Reno lagi.
"DIAAAAMM RENOOO!!!" teriak Putri emosi.
"Oohh okeee.." jawab Reno sambil senyum-senyum.
Reno dengan sengaja berpura-pura tidak mendengar agar Putri mengomel padanya dan berhenti menanyakan hal yang sama. Kenyataannya Reno berbohong mengatakan tidak bisa membawa motor matic. Ia sengaja berbohong agar Putri mau menggoncengnya dibelakang.
"Kak Reno memang tukang kibul.. Putri bego banget sih mau aja di kibulin sama kak Reno.." gumam Siska yang juga sedang mengendarai motornya dibelakang Putri dan Reno.
Reno negitu menikmati perjalanannya bersama Putri di jalanan kota tanpa mereka sadari seseorang tengah mengendarai mobilnya hendak melewati motor yang di kendarai Putri namun di urungkannya.
"Bangsat si Reno.. ngapain dia duduk dibelakang motornya Putri.." gumam Rangga kesal di dalam hati.
Sisil yang duduk di dalam mobil bersama Rangga langsung heran melihat Rangga yang terus menatap ke arah motor yang ada di depan mereka.
Sisil mencoba fokus untuk melihat siapa yang di lihat oleh Rangga."Sial!! Itu bukannya Putri.. jadi Rangga kesal liat Reno barengan sama Putri.." gumam Sisil di dalam hati.
"Waaaahhh Reno sama Putri cocok ya Ngga.. apalagi naik motor butut begitu cocok deh.." ujar Sisil.
"Gue gak perduli.." jawab Rangga.
Rangga lalu melajukan mobilnya kencang melewati Reno dan Putri yang masih asyik di motor berduaan."EEEHHH BUSEEETTT DAH... ITU MOBIL KURANG AJAR YA.. MENTANG-MENTANG LO MOBIL GUE MOTOR SEENAKNYA AJA LO.. GUE JUGA BAYAR PAJAK KALII.." teriak Putri.
Reno yang duduk di belakang Putri terkekeh geli mendengar Putri mengumpat tanpa sadar mobil siapa yang di umpatinya.
"Lo kenapa ketawa sih Ren.. kagak ada yang lucu.." ujar Putri yang makin kesal.
"Put... Put.. lo tau gak itu mobil siapa?" Tanya Reno.
"Ya kagak tau lah.. lagian itu mobil punya pejabat sekalipun gue kagak perduli.. asalkan bukan mobilnya kak Rangga ya.." jawab Putri.
"Tapi Put.." ujar Reno.
"Tapi apa sih.. lo kalo ngomong jangan satu-satu kenapa?" Jawab Putri.
"Itu mobilnya Rangga, Put.." ujar Reno terkekeh geli.
"Haaaaaaaaaa????"
Putri langsung melotot tidak percaya sangking merasa bersalahnya ia sampai hendak mengejar mobilnya Rangga dengan motor maticnya. Jelas saja tidak akan mungkin bisa mengejar mobil sportnya Rangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU SEE ME [END]
Ficção AdolescenteAku tidak pernah menyesal karena pernah menyukaimu.. namun yang aku sesali adalah ketika aku terlalu fokus menyukaimu aku sampai lupa ada orang lain yang lebih tulus mencintaiku dan aku sempat mengabaikannya.. Penasaran? Silahkan di baca.. Maaf jika...