JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Bu Ratih tengah heboh mempersiapkan berbagai macam barang yang hendak ia bawa menuju kerumah calon besannya. Setelah putranya memberi kabar ingin melamar kekasih hatinya. Bu Ratih dengan sigap langsung mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan untuk acara lamaran. Bahkan bu Ratih terlihat lebih heboh dibandingkan dengan Reno. Padahal yang hendak menikah Reno namun ibunya yang malah lebih antusias.
"Pah.. acaranya kan besok, kenapa mama berasa acaranya hari ini.." ujar Reno sambil menatap mamanya yang tengah mengecek barang-barang yang akan di bawa.
"Papa juga bingung.. kok mama kamu hebohnya kebangetan dari dua minggu lalu.." jawab pak Andre yang juga ikutan menatap istrinya.
Berbagai macam barang dibeli oleh bu Ratih untuk Putri. Dari tas, sepatu, pakaian, alat make up dan lain-lainnya. Padahal ini hanya acara lamaran namun bu Ratih menganggapnya seperti sedang mempersiapkan seserahan pernikahan. Meskipun bu Ratih yang mempersiapkan semuanya namun tetap saja yang bertanggung jawab mengeluarkan biaya adalah Reno. Karena itu adalah bentuk keseriusan Reno yang ingin meminang Putri untuk menjadi istrinya.
"Reno..cincinnya sudah kamu persiapkan bukan? Jangan sampai nanti ketinggalan.." ujar Bu Ratih.
"Sudah ma.. cincin dan lain-lainnya sudah tersimpan tapi di kotaknya.. mama tenang aja.. kan acaranya masih besok, kenapa mama repotnya sekarang.." jawab Reno.
"Besok? Kok besok? Kamu uda pikun apa begimana Reno.. acaranya hari ini sayang.. ini kamu yang mau lamaran kenapa malah gak inget hari sih.." ujar bu Ratih mengomel karena putranya itu bahkan melupakan kapan waktu lamaran.
"Ah mama jangan bercanda deh.. kan lamarannya tanggal 20 ma.. ini kan masi tanggal 19.. kecepetan dong ma.." jawab Reno lagi yang masih tidak percaya dengan apa yang mamanya katakan.
"Reno.. Reno.. kamu ini gak pernah liat tanggal apa begimana sih.. coba cek ponsel kamu.." ujar Bu Ratih lagi.
Reno pun langsung mengecek ponselnya yang sejak kemarin tidak ia pandangi. Kesibukannya di kantor membuatnya lupa dengan cara lamaran. Bahkan ia juga jarang menghubungi Putri. Reno pun langsung melihat tanggal yang ada di ponselnya dan benar saja. Saat ini memang sudah tanggal 20 yang itu artinya acara lamaran dan pertunangan di adakan di hari ini.
"Iya ma beneran.. hari ini tanggal 20.." jawab Reno.
"Jadi kenapa kamu masih bersantai sayang.. cepetan kamu siap-siap.. acaranya tiga jam lagi sayang.." ujar bu Ratih.
"Iya.. iya.. ma.. ini Reno langsung siap-siap.." jawab Reno sambil langsung berlari menuju ke kamarnya.
Karena acara lamaran itu awalnya Reno tinggal di apartemen. Namun akan lebih mudah untuk mempersiapkan lamaran jika ia tinggal dirumah orang tuanya.
"Kok gue bego banget sih.. acaranya hari ini dan gue lupa.. kalau Putri tau habis gue di omelin.." gumam Reno sambil membasuh tubuhnya dengan sabun.
Sama halnya dengan Putri yang juga sedang bersiap-siap di rumahnya. Bu Asya juga tengah repot mempersiapkan hidangan untuk di suguhkan kepada keluarganya Reno. Bu Asya juga mengundang beberapa kerabat untuk memeriahkan acara lamarannya Putri.
"Put.. coba deh kamu telfon Reno.. jam berapa mereka datang.." ujar bu Asya.
"Ih sebentar dong ma.. Putri juga lagi repot ini mau di dandanin.. ntar juga dateng kok si Reno.." jawab Putri.
"Ya kan untuk memastikannya doang sayang.." ujar bu Asya lagi.
"Iya..iya sebentar.." jawab Putri.
"Mbak bentar ya.. saya telfon calon saya dulu.." ujar Putri.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU SEE ME [END]
Teen FictionAku tidak pernah menyesal karena pernah menyukaimu.. namun yang aku sesali adalah ketika aku terlalu fokus menyukaimu aku sampai lupa ada orang lain yang lebih tulus mencintaiku dan aku sempat mengabaikannya.. Penasaran? Silahkan di baca.. Maaf jika...