BAB 18

100 20 24
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Suasana di gedung hotel terlihat ramai di penuhi oleh siswa siswi yang setelah ini mereka akan menginjakkan kaki di bangku perkuliahan. Di acara itu hanya Putri seorang diri yang masih menjadi siswi sekolahan.

"Ren.. gapapa nih gue ikutan dalam acara ini? Kok gue berasa berani banget yaa.." ujar Putri sambil bisik-bisik.

"Gue pun heran kenapa bisa lo mau kesini.. hahaha.." jawab Reno.

Bugh!!

"Awww.. sakit Put.. tega amat lo sama gue.." ujar Reno sambil mengusap pundaknya.

"Uda tau gue gugup malah lo ajakin becanda.." ujar Putri.

"Sorry sayang.." jawab Reno.

"Mau gue pukul lagi??" Ujar Putri sambil membelalakkan matanya.

Reno hanya nyengir saja ia merasa senang menggoda Putri hingga Putri mengamuk. Akhirnya Putri masuk dan berbaur dengan kakak-kakak kelas yang mengikuti acara perpisahan.

"Lihat deh itu si cewek ganjen datang kesini? Nekat amat sih dia dateng.." ujar Nina salah satu anggota genk dengan Sisil.

Sisil menatap ke arah Putri yang sedang berjalan dengan Reno. Tatapannya begitu tidak menyenangkan seolah-olah ia memandang rendah Putri. Walau kenyataannya ia memang memandang rendah Putri.

"Aiissshhh.. kesel banget gue, gak di sekolah gak dimana-mana selalu ngeliat muka itu cewek.. mana gayanya gak banget lagi.." gumam Sisil mencibir Putri.

"Ngomongnya bucinnya Rangga tapi kenapa malah bareng Reno terus.. bener-bener ganjen yaaa.." ujar Nina lagi yang mencoba membuat suasana semakin panas.

"Sumpah Reno bego banget maunya di bego-begoin sama itu cewek.." jawab Sisil.

Mendadak pandangan Sisil tertuju kepada sosok yang baru saja datang. Siapa lagi kalau bukan Rangga, Sisil langsung menghampiri Rangga berharap kali ini Rangga tidak akan menolaknya.

"Sayang kamu kok baru dateng sih.. aku nungguin kamu loh dari tadi.." ujar Sisil sambil mencoba menarik perhatian Rangga. Namun Rangga malah melirik kesana kemari seolah-olah sedang mencari seseorang.

Sisil tau dengan pasti siapa yang sedang di cari oleh Rangga. Hal itu membuatnya semakin kesal saja. Ia lalu menarik tangan Rangga dengan keras agar Rangga merespon dirinya.

"Apaan sih!!" Ujar Rangga kesal karena tangannya di tarik oleh Sisil.

"Kamu kenapa cuekin aku sih Ngga.. aku dandan cantik begini buat kamu loh.. kamu gak mau liat aku? Lihat deh aku cantik kan?" Ujar Sisil sambil menunjukkan dirinya.

Rangga masih dengan satu tujuannya yaitu Putri ia sedari tadi sibuk mencari keberadaan Putri.

"RANGGA!!" teriak Sisil membuat semua orang tertuju kearah mereka begitu juga dengan Putri dan Reno.

Rangga menatap jengkel ke arah Sisil, Sisil benar-benar membuatnya muak dan kesal. Tanpa ucapan apa pun Rangga pergi meninggalkan Sisil.

"Rangga.. jangan tinggalin aku dong.." ujar Sisil.

Namun Rangga masih terus berjalan tanpa perduli apa pun. Saat mendapati Putri sedang berdiri bersama dengan Reno. Ia langsung pergi menuju ke tempat dimana Putri berada.

"Put!!" Ujar Rangga.

"Ehh kak Rangga baru dateng?" Jawab Putri.

"Tadi aku kerumah kamu loh tapi kamu gak ada.." ujar Rangga.

Reno cukup kaget mendengar ucapannya Rangga, ternyata Rangga juga berniat menjemput Putri dirumahnya. Reno merasa kesal dengan kedatangan Rangga namun ia tidak bisa melakukan apa-apa. Tidak mungkin ia akan mengusir Rangga dari acara ini sedangkan ini adalah acara perpisahan mereka.

CAN YOU SEE ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang