JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Putri sedang duduk manis di bawah pohon sambil melihat kesana-kemari. Ia juga sempat melihat beberapa pasangan sedang asyik berfoto. Hanya dirinya yang tidak memiliki pasangan di moment wisudanya.
"Put.." ujar Rangga sambil memberikan sebotol air mineral dingin.
Putri meraihnya dan langsung meminumnya karena memang cuaca dalam keadaan panas. Rangga pun duduk di sebelahnya Putri sambil meminum air miliknya sendiri.
"Kok kamu sedih gitu Put? Harusnya kamu seneng dong.. ini kan hari wisuda kamu.." ujar Rangga.
"Siapa sih yang sedih orang aku cuma capek aja kok kak.." jawab Putri.
"Kirain gitu.. abisnya wajah kamu murung banget.. mana sambil liatin pasangan-pasangan yang di depan itu lagi.." ujar Rangga.
Putri langsung menatap ke arah Rangga karena tepergok menggalau sambil melihat ke arah pasangan yang ada di sekitar. Jelas saja Rangga tau karena saat Putri melamun menatap mereka Rangga juga sedang berjalan menuju ke arah Putri.
"Iihh apaan sih kak.. aku tadi cuma melamun doang kebetulan pandangan aku ke arah mereka.." ujar Putri.
"Dari pada duduk disini doang mending kita foto-foto yukk.. masa momenya gak di abadiin sih.. " ujar Rangga sambil menarik tangan Putri.
Akhirnya mereka berfoto bersama dengan berbagai pose yang awalnya formal lalu berubah kocak. Putri yang awalnya merasa galau kini bisa tersenyum cerah. Orang tuanya dan adiknya sedang sibuk mengantri nasi kotak yang khusus di bagikan untuk wisudawan dan keluarganya.
"Maa.. kenapa Lian malah disuruh ikut antri sih.." ujar Lian kesal.
"Ya gimana.. kakak kamu kan sibuk foto-foto nanti kalau kamu sendirian.. kamu ilang.. mama juga yang repot nyariin.." jawab Bu Asya.
"Ya tapi kan Lian bisa duduk gitu dimana aja.. liatin kak Putri jadi model sehari.."ujar Lian lagi.
"Husshh diem.. nanti di marah sama panitia kalau berisik.." ujar Bu Asya.
Lian pun akhirnya semakin kesal ia berdiri sambil memanyunkan bibirnya. Mentang-mentang dia masih bocah malah diperlakukan seperti bocah. Padahal kan dia anak laki-laki yang sudah bisa mandiri alias mandi sendiri.
"Kesel banget dah gue.. gue memang masih kecil.. tapi gue bukan bocah ingusan.. gue bisa kok pulang sendiri kerumah dari sini.. liat aja nanti kalo gue uda gede.. gue bakal jadi anak yang bisa ngelindungi mama papa juga kak Putri.. ya walau kak Putri suka nyebelin tapi gue tetep sayang deh.." gumam Lian di dalam hatinya.
"Kak.. fotonya yang aethetic dong.. jangan kayak fotographer style jadul.." ujar Putri yang kesal karena Rangga tidak memotretnya dengan benar.
"Sorry Put.. aku kan bukan fotographer ya jelas aja dong gak bisa fotoin dengan style aesthetic.." jawab Rangga.
"Yauda deh iya udah.. gapapa.. lumayan gak musti sewa fotographer lagi.. hahaha" ujar Putri tersenyum sambil melihat foto-foto yang sudah di ambil sejak tadi.
Rangga menatap senyum ke arah Putri ada rasa sedih bercampur bahagia di hatinya. Seandainya dulu ia cepat menyadari bahwa Putri seberharga itu maka mungkin saat ini hubungan mereka tidak hanya sebatas teman.
FlashbackON
Malam perpisahan dimana Rangga berniat untuk mengungkapkan perasaannya kepada Putri secara terang-terangan. Saat mengetahui Reno sedang berada di toilet Rangga memiliki kesempatan untuk melancarkan tujuannya.Ia meraih tangan Putri menuju tengah-tengah kerumunan. Membuat semua orang langsung menghindar sesaat sorotan lampu hanya mengarah ke arah Putri dan Rangga. Putri bukannya tidak kaget sejak Rangga menarik tangannya ia sudah kebingungan dengan apa yang terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU SEE ME [END]
أدب المراهقينAku tidak pernah menyesal karena pernah menyukaimu.. namun yang aku sesali adalah ketika aku terlalu fokus menyukaimu aku sampai lupa ada orang lain yang lebih tulus mencintaiku dan aku sempat mengabaikannya.. Penasaran? Silahkan di baca.. Maaf jika...