JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Reno baru saja duduk setelah memesan makanan sedangkan Putri masih duduk terdiam sambil bengong.
"Kok diem aja Put? Lo ga suka makan disini? Atau kita pindah aja.." ujar Reno.
"Ihh.. bukan gituu...." jawab Putri.
"Jadi kenapa lo malah bengong kayak gitu.. gue kan jadi bingung.." ujar Reno.
"Lo beneran Reno gak sih.. jangan-jangan gue lagi jalan bareng Reno jadi-jadian lagi.." tanya Putri serius.
"Hah? Jadi-jadian? Lo fikir gue setan apa?" Jawab Reno kesal.
"Abisnya aneh aja gitu seorang Reno ngajakin gue makan di warung pinggir jalan begini.." ujar Putri.
"Kenapa? Karena Rangga ngajakin lo makan di restaurant?" Jawab Reno.
"Ihh jangan salah paham gitu dong Ren.. maksud gue itu bukan ngebeda-bedain lo sama kak Rangga.. cuma gue gak habis fikir aja.. Reno yang anak dari orang tajir kok mau gitu makan di warung pinggir jalan begini.." ujar Putri.
Awalnya wajah Reno terlihat kesal karena ia berfikir Putri sedang mencoba untuk mengejeknya karena ia mengajaknya makan di warung pinggir jalan. Sedangkan Rangga waktu itu mengajak Putri makan di restaurant mewah.
"Gue juga suka kok makan diwarung begini Put.. selama makananya enak gue gak masalah.. lagian makanan di restaurant dan di warung begini itu kan sama aja bahannya cuma beda tempat doang.."ujar Reno.
Deg!!
Mendengar ucapan Reno yang terlihat rendah hati. Membuat jantung Putri berdetak cepat. Ia tidak menyangka Reno yang berasal dari kalangan orang tajir bersedia untuk makan di warung pinggir jalan seperti ini."Kenapa jantung gue berdetak cepat begini.. ah.. gak mungkin.. gak mungkin banget.." gumam Putri di dalam hatinya.
"Kenapa? Lo terpesona sama gue?" Ujar Reno kepedean.
"Buset... pede amat lo jadi manusia.." jawab Putri.
Kenyataannya Putri memang mulai terpesona dengan sikapnya Reno. Namun ia terus mencoba untuk menyangkalnya karena berfikir bahwa yang ada di hatinya hanyalah Rangga.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya nasi goreng yang dipesan oleh Reno tadi selesai."Silahkan di makan mbak dan mas nya.." ujar pemilik warung.
"Terima kasih pak.." ujar Reno.
"Lohh kok gak di makan Put.. kamu lagi gak mau nasi goreng?" Tanya Reno.
"Aku gak mau acarnya Ren.." jawab Putri.
Reno geleng-geleng kepala melihat Putri yang tidak suka acar. Padahal makan nasi goreng pakai acar bawang dan rawit itu enak. Reno langsung mengambil acar yang ada di piringnya Putri dan diletakkan di piringnya.
Putri langsung melahap nasi gorengnya setelah acar dipiringnya sudah minggat. Reno tersenyum saat melihat Putri begitu lahap makan nasi gorengnya.
"Loh dagingnya kok dikasi ke gue Ren.. lo gak dapet dagingnya dong.." ujar Putri yang heran saat Reno meletakkan daging miliknya.
"Gapapa.. lo makan aja.. di piring gue kan masih ada telur ceplok.." jawab Reno.
"Sial!! Kenapa Reno begini sih.. bikin gue jadi bimbang.." gumam Putri di dalam hati.
Karena Reno dengan senang hati memberikan dagingnya untuknya Putri pun merasa senang dan menerimanya. Ia langsung memakan daging itu meski daging miliknya masih ada.
Rangga dalam perjalanan kembali pulang kerumahnya setelah dari rumah Putri dan tidak menemukan Putri dirumahnya. Ia sedang berhenti tepat di lampu merah sebelahan dengan warung makan dimana Putri dan Reno berada. Tanpa sengaja Rangga melirik hingga sepasang matanya menatap ke arah dua sejoli yang sedang asyik makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU SEE ME [END]
Teen FictionAku tidak pernah menyesal karena pernah menyukaimu.. namun yang aku sesali adalah ketika aku terlalu fokus menyukaimu aku sampai lupa ada orang lain yang lebih tulus mencintaiku dan aku sempat mengabaikannya.. Penasaran? Silahkan di baca.. Maaf jika...