BAB 31

139 20 3
                                        

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Putri merasa malu dan canggung di hadapannya Reno karena ia dengan konyolnya menuduh Reno memperkosanya. Padahal kenyataannya Reno sama sekali tidak berbuat apa-apa. Saat malam hari Reno yang awalnya ingin tidur di sofa kedinginan karena AC namun saat Reno mematikan AC malah Putri yang kepanasan. Saat hari semakin malam tanpa sadar Reno berpindah tidur ke ranjang untuk mendapatkan kehangatan dari selimut dan ketika pagi harinya ia malah di tuduh memperkosa.

"Ren.. Sorry.." ujar Putri.

"Sorry buat apa?" Jawab Reno.

"Sorry soal adik lo.." ujar Putri.

Reno langsung melihat ke arah bawah sambil merasa canggung.

"Yauda gausah di bahas.. dia gak kenapa-kenapa kok.." jawab Reno yang sedang memasukkan barang ke dalam tas ranselnya.

"Tapi beneran gapapa? Gue keras banget loh tadi mukulnya.." ujar Putri yang tiba-tiba mendekat.

Reno langsung memundurkan tubuhnya karena Putri yang tiba-tiba mendekat. Ia langsung membalikkan tubuhnya karena malu.

"Lo tenang aja deh Put.. dia gapapa.. masa iya gue musti nunjukin ke lo biar lo percaya.." jawab Reno tanpa menoleh kearah Putri yang berada di belakangnya.

"Syukur deh klo gapapa.. gue takut aja nanti bisa ngeganggu masa depan lo.. gue kan jadi ngerasa bersalah.." ujar Putri.

"Ganggu masa depan gue? Maksud lo apa sih Put.." jawab Reno.

"Ehh.. engga.. gausah di bahas lagi.. yang penting adik lo gapapa.. udah gitu aja.." ujar Putri yang hendak beranjak menjauh dari Reno.

Namun belum sempat Putri pergi tiba-tiba Reno malah menarik tangan Putri dan menjatuhkan Putri ke ranjang. Kini Reno tepat berada di hadapannya Putri dengan posisi Putri di bawah kunkungannya Reno.

"Maksudnya ini ya Put.. lo takut adik gue gak bisa bereaksi lagi kalo di deket cewek.. itu maksud lo?" Ujar Reno sambil menatap tajam ke matanya Putri.

Putri terdiam melihat Reno yang begitu berani bersikap kurang ajar padanya. Apalagi sampai menindihnya seperti itu padahal mereka tidak memiliki status apa-apa.

"Kenapa lo diem?" Tanya Reno lagi.

"Apaan sih Ren.. pindahin tubuh lo dari gue.. berat banget.." jawab Putri sambil mencoba untuk mendorong tubuhnya Reno. Namun Reno malah menekan tangan Putri hingga membuat Putri tidak bisa mendorong tubuhnya Reno lagi.

"Lo gak suka Put? Apa karena Rangga? Takut pacar lo gak suka kalau tau gue giniin lo?" Ujar Reno.

"Apaan sih Ren.. gausah ngomong aneh-aneh.. lagian harusnya gue yang ngomong itu.. lo apa gak takut cewek lo tau kalau lo giniin gue?" Jawab Putri membalikkan keadaan.

Seketika Reno langsung melepaskan genggaman di tangannya Putri. Putri pun medorong Reno dan beranjak dari rajang. Tidak lupa Putri mengambil tasnya ia langsung keluar dari kamar meninggalkan Reno yang masih terdiam. Memikirkan apa yang di katakan oleh Putri, Reno mendadak mengingat Dea yang masih menjadi kekasihnya saat ini. Tidak sepantasnya ia berbuat seperti itu di belakang Dea.

"Kenapa jadi rumit begini sih atau memang gue sama Reno gak bisa bersama.. ngomong apa sih lo Put.. lo sama Reno memang gak bisa bersatu.. lo mau harapin apa lagi.. sadar Put.. sadar.." gumam Putri di dalam hatinya.

Putri berjalan keluar dari penginapan meski ia tidak tau harus pulang dengan menggunakan apa. Setidaknya ia ingin memghindari Reno namun ia berharap ada angkutan umum yang bisa ia naiki untuk kembali pulang.

Sejak semalam Dea terus menerus menghubungi kekasihnya namun tidak satu kali pun di angkat. Bahkan Dea sampai pergi ke apartementnya Reno. Namun Reno juga tidak ia temukan di apartement. Dea awalnya ingin menanyakan keberadaan Reno kepada mamanya Reno. Namun ia urungkan karena Dea sadar mamanya Reno tidak begitu suka dengannya. Meskipun tidak terang-terangan mengatakan tidak suka, Dea yang tidak bodoh menyadari sendiri bahwa mamanya Reno tidak begitu setuju jika ia berpacaran dengan Reno.

CAN YOU SEE ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang