BAB 17

108 18 15
                                        

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Putri sedang menatap langit kamarnya ia kebingungan gara-gara kedua pria yang sebelumnya menelfon dan ingin menjemputnya saat acara perpisahan malam besok.

"Gimana ini? Reno sama kak Rangga sama-sama pengen jemput gue.. gila aja sampe mereka datang bersamaan.. habislah gue.. perang dunia ketiga.. bakalan berantem sih mereka.." gumam Putri.

"Pede amat lo jadi cewek.. berasa dicintai sama dua pria.." ujar Lian Adik laki-lakinya Putri yang sedang berada di kamar Putri sedang mengerjakan PR.

"Lo fikir gue becanda??" Jawab Putri kesal.

"Ah bodo amat.. jangan banyak ngehalu deh.. bangun kak bangun.." ujar Lian lagi.

"Lo ngebacot lagi gue tendang lo dari kamar gue.." jawab Putri mengancam adiknya.

"Idih.. gitu aja ngamuk.." ujar Lian bodo amat lalu ia memilih mengerjakan PR nya lagi.

Putri pun kembali melamun sambil memikirkan solusi apa yang akan diambil. Untuk menentukan apakah ia akan memilih antara Reno dan Rangga. Belum mendapatkan solusi akhirnya Putri malah ketiduran.

"Aiisshhh dasar pelor.." gumam Lian saat melihat Putri yang sudah tertidur lelap.

***

Putri sedang berjalan menuju kelasnya dengan wajah yang sangat kusut. Seolah-olah ia habis bergadang semalaman.

"Wooyyy... kok lo lemes banget sih Put kek orang gak semangat hidup.." ujar Siska yang juga baru datang kesekolah.

"Gue bingung Sis.. semalem kak Rangga ngajakin gue ke acara perpisahan sekolah.." jawab Siska.

"Lah bingungnya kenapa? Kan lo tinggal bilang iya doang.." ujar Siska.

"Masalahnya itu Reno juga ngajakin gue Sis.. gimana coba gue mau nentuin.. gimana coba gue mau milih.." jawab Putri.

Sontak Siska menyunggingkan senyumnya melihat Putri yang galau gara-gara bingung harus memilih antara Reno atau Rangga. Siska merasa Putri juga mulai menaruh hati pada Reno namun ia masih tidak menyadarinya.

"Akhirnya ini anak mulai ada Rasa sama kak Reno.. bingung kan lo sekarang harus milih crush lo atau milih pangeran Reno.." gumam Siska di dalam hati.

"Kenapa lo malah senyum-senyum sih Sis? Lo kesambet setan?" Tanya Putri.

"Iihhh apaan sih lemes amat itu bibir.. kesambet setan apaan.. udah ah dari pada lo pusing mikirin milih antara kak Rangga atau kak Reno mending mikirnya di kelas aja.. atau lo gausah pilih dua-duanya lo alasan aja pergi sendiri atau di antar bokap lo..gimana?" Ujar Siska.

Mendengar saran dari Siska membuat Putri langsung girang hingga lompat-lompat. Akhirnya ia punya solusi terbaik namun tidak akan membuat kecewa keduanya.

"Thankyou Siska lo memang sahabat gue yang paling baik dan pinter.. gue bakal bilang ke mereka kalo gue di anter sama bokap.. kebetulan bokap gue malem ini mau kerumah temennya.. oke masalah selesai.." gumam Putri sambil berjalan pergi dengan wajah tersenyum.

"Sial!! Gue ditinggal sama bocah itu.." gumam Siska kesal.
"Wooyy tungguin gue dong jangan main ninggalin gitu aja.. bayar dong usaha gue nyari solusi tadi."teriak Siska.

Sisil tengah berdiri tidak jauh dari Putri dan Siska mengobrol. Ia terlihat sangat kesal apalagi saat mendengar Reno dan Rangga seolah-olah sedang memperebutkan Putri. Padahal di sekolah ini dirinya lah gadis populer. Meski sudah tidak ada pelajaran lagi dan tidak wajib ke sekolah Sisil datang ke sekolah hanya untuk sekedar tebar pesona.

"Gue lebih segalanya, gue kaya, gue cantik.. kurang apa sih gue sampe Rangga sama Reno memperebutkan dia.. kesel banget gue.." gumam Sisil.

"Dia aja yang keganjenan Sil.. makanya Rangga sama Reno deketin dia.. udah biarin aja ntar juga nanti mereka sadar.." ujar sahabatnya Sisil.

CAN YOU SEE ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang