JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Setelah selesai makan bekal yang dibuatkan oleh mamanya Reno. Putri dan Reno langsung kembali ke kelas masing-masing. Namun sebelum itu Reno meminta Putri untuk berjanji bahwa nanti sore Putri harus menemaninya pergi untuk membalas jasa kotak bekal yang dibuatkan oleh mamanya Reno.
"Besok-besok gue ogah nerima apa pun dari bocah tengik itu.. kalau ujung-ujungnya bakal ada bayarannya begini.." gumam Putri kesal sambil menatap Reno yang sedang melambai-lambaikkan tangannya.
"Nanti sore gue jemput.." teriak Reno yang suaranya persis seperti toa masjid.
"Idih itu anak badannya doang kurus tapi suaranya persis kek pake toa masjid.." gumam Putri.
"Lo mau pergi sama kak Reno nanti sore Put?" Tanya Siska yang tiba-tiba berdiri di belakangnya Putri.
"Iya.. dia sengaja jebak gue dengan bawa bekal buat gue.. trus dia suruh gue janji nemenin dia pergi nanti sore.." jawab Putri.
"Hahahaha tapi lo seneng kan kalo pergi bareng kak Reno.." ujar Siska menggoda.
Mendengar ucapannya Siska membuat Putri membelalakkan matanya.
Mendadak Putri meletakkan tangannya di keningnya Siska."Apaan sih Put.." ujar Siska lagi sambil memindahkan tangannya Putri di keningnya.
"Gue kira lo demam sampe ngomongnya ngawur begitu.." jawab Putri sambil berlalu pergi.
Putri kembali duduk di kursinya sambil memikirkan perasaannya sendiri. Ada secercah kebahagiaan di hatinya karena nanti sore ia akan pergi bersama dengan Reno. Namun disisi lain ia juga memiliki perasaan terhadap Rangga dan Putri juga merasa senang saat jalan dengan Rangga.
"Kenapa hati gue jadi bimbang begini ya.. kenapa setelah kak Rangga deketin gue, guenya malah berasa happy sama si Reno.. sadar Put.. sadar.." gumam Putri sambil menyadarkan dirinya agar tidak menjadi cewek yang plin plan dengan perasaannya sendiri.
Siska hanya bisa geleng-geleng kepala melihat sahabatnya itu. Entah karena terlalu bodoh sampai ia tidak sadar akan perasaannya sendiri.
"Put.. Put.. sampe kapan sih lo mau begini terus.. lo gak nyadar sama perasaan lo sendiri? Lo gak takut nantinya bakalan nyesal? Gue harap lo bisa bijak nentuin gimana perasaan lo ke mereka berdua.." gumam Siska.
Reno dalam perjalanan menuju kelasnya yang jaraknya cukup jauh dari kelasnya Putri. Namun meski begitu ia selalu bela-belain berjalan kaki dengan jarak yang jauh hanya untuk bertemu dengan sang pujaan hati.
"Asiiiikk.. nanti sore gue jalan sama ayang beb.." gumam Reno sambil senyum-senyum sendiri.
Namun tiba-tiba langkah kakinya terhenti saat seseorang menghalangi langkahnya. Reno terlihat mengerutkam keningnya namun sebelum itu ia membereskan rambutnya dahulu agar terlihat tampan dan mempesona.
"Kenapa lo berdiri di depan gue begini?" Tanya Reno.
"Berhenti deketin Putri.." jawab Rangga dengan wajah super datar.
"Apa?? Apa?? Gue gak denger, suara lo persis kek suara tikus.." ujar Reno dengan songongnya.
Rangga memutar bola matanya kesal karena dikatai tikus oleh Reno."Gausah banyak bacot, gue mau lo berhenti deketin Putri.." ujar Rangga yang mulai terlihat kesal.
Reno yang awalnya menanggapi santai ancaman Rangga kini mulai memperlihatka keseriusannya. Saat ini ia menunjukkan ekspresi wajah yang tidak bersahabat tidak seperti sebelumnya.
"Lo fikir gue bakalan nurut sama omongan basi lo ini.. cih!! Jangan mimpi bangsat.." jawab Reno yang mulai kesal.
Rangga mengepal tangannya kuat menahan emosi, tangannya sudah gatal ingin memukul wajah songongnya Reno. Namun ia mencoba untuk menahannya agar image prince charmingnya masih melekat kuat di depan Putri.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU SEE ME [END]
Teen FictionAku tidak pernah menyesal karena pernah menyukaimu.. namun yang aku sesali adalah ketika aku terlalu fokus menyukaimu aku sampai lupa ada orang lain yang lebih tulus mencintaiku dan aku sempat mengabaikannya.. Penasaran? Silahkan di baca.. Maaf jika...