JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Seperti sedang menunggu sang kekasih tiba Putri berkali-kali menatap ke arah jalan rumahnya. Namun Reno juga belum sampai padahal janjinya Reno akan datang pukul lima sore. Namun sudah jam setengah enam ia tak kunjung datang.
"Kok belum berangkat Put?" Tanya bu Asya saat melihat Putri masih di depan rumah.
"Reno belum jemput ma.. gatau deh tumben aja dia telat begini.. biasanya juga nongol disaat yang ga tepat.." jawab Putri yang mulai sedikit kesal.
"Sabar dong Put.. mungkin dianya lagi dijalan atau kejebak macet.. udah jangan cemberut gitu.. kayak lagi ngambek sama pacar aja.." ujar bu Asya.
Putri langsung menoleh tidak suka saat mendengar mamanya mengucap kata pacar. Padahal ia dan Reno hanya sebatas sahabat saja.
"Ihh mama apaan sih.. pacar dari mana.. kami kan cuma temenan ma gak lebih.." jawab Putri kesal.
"Iya... iya.. terserah kamu deh.. mama mau masuk dulu... males lama-lama disini.." ujar bu Asya.
"Yaudaaa... mama masuk sana ganggu aja.." jawab Putri sewot.
Bu Asya terkekeh sendiri melihat anak gadisnya itu. Katanya tidak pacaran tapi sikapnya berbeda dari apa yang di ucapkan.
Akhirnya setelah menunggu hampir satu jam Reno datang. Reno terburu-buru keluar dari mobilnya. Sedangkan Putri terlihat menunjukkan ekspresi yang kesal.
"Put sorry.. sorry banget gue telat abisnya tadi.."
"Udah.. gapapa.. lagian gue uda males pergi.. gih lo balik aja sono.." ujar Putri yang memotong ucapan Reno.
Reno menyadari bahwa saat ini Putri dalam keadaan ngambek padanya karena ia telat datang. Padahal ia telat datang gara-gara orang tuanya berdebat soal pemilihan baju. Bukannya membantu kedua orang tuanya malah berdebat dengan pilihannya masing-masing.
"Sorry Put.. jangan gitu dong.. masa gak jadi pergi sih.." ujar Reno yang merasa kecewa.
"Lo gatau Ren.. bedak gue uda luntur.. nih lo liat.." ujar Putri sambil menunjukkan wajahnya. Padahal bedaknya sama sekali tidak apa-apa.
Reno tersenyum kecil menatap Putri yang ngambek padanya. Bahkan sampai menunjukkan padanya wajahnya yang sudah ia dandanin.
"Lo dandan Put.." gumam Reno di dalam hati.
Putri adalah tipe cewek yang bodo amat dan tidak terlalu fokus akan penampilan. Namun ia bukan cewek tomboy maksimal ia masih menyadari kodratnya sebagai cewek tulen. Biasanya ia tidak berdandan ketika bersama dengan Reno. Kali ini berbeda Putri sengaja sedikit berdandan agar Reno tidak merasa malu jalan bersamanya hari ini.
"jadi lo ngapain pake tepung segala di muka.. biasanya juga gak pernah dandan..." ujar Reno.
Mendengar ucapannya Reno wajah Putri kian menekuk bahkan tatapannya mulai setajam silet. Reno sampai bergidik ngeri menatap matanya Putri seolah-olah ia akan dilahap hari itu juga.
"Jahat banget sih.. gak ngehargai gue.. gue dandan itu buat..." ucapan Putri terhenti saat rasa kesalnya malah membuatnya hampir mengatakan kata-kata yang nantinya membuat Reno akan berfikir aneh.
"Buat apa??" Tanya Reno.
"Eemmm... buat.. buat ngabisin bedak dong.. dari pada bedak gue expired karna gak pernah dipake.." jawab Putri ngeles.
"Hahahaha kalo expired lo kan bisa beli yang baru atau mau gue yang beliin.. ayokkk.. kita cari make up yang lo suka.." ujar Reno.
Bu Asya sedang mengintip di balik jendela rumahnya. Ia melihat Putri sedang bersama cowok yang ia temui pagi-pagi waktu itu saat Reno mendadak menjemput Putri dirumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU SEE ME [END]
Fiksi RemajaAku tidak pernah menyesal karena pernah menyukaimu.. namun yang aku sesali adalah ketika aku terlalu fokus menyukaimu aku sampai lupa ada orang lain yang lebih tulus mencintaiku dan aku sempat mengabaikannya.. Penasaran? Silahkan di baca.. Maaf jika...