JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Putri dan Reno sedang duduk berhadapan di meja makan dengan bu Ratih yang duduk tepat di tengah. Bu Ratih terus menatap putranya yang tiada hentinya menatap ke arah Putri yang sedang makan. Akhirnya Bu Ratih bisa melihat senyuman di wajahnya Reno kembali. Sejak terakhir kali ia mendapati Reno menangis di balik gorden kamarnya. Ini adalah kali pertamanya lagi melihat putranya tersenyum bahagia.
"Put.. mau tante ceritain sesuatu gak? Ini cuma tante doang loh yang tau.." ujar Bu Ratih.
Putri sangat antusias namun Reno terlihat bingung dengan perkataan mamanya. Kenapa mamanya malah memberitahukan rahasia kepada Putri bukan kepadanya.
"Boleh tante.. tante mau cerita apa? Ceritanya seru?" Jawab Putri.
"Iya mama mau cerita apa? Kok kayaknya rahasia banget sampe cuma mama doang yang tau.." ujar Reno penasaran sambil masih mengunyah ayam gorengnya.
"Ini tentang Reno loh Put.." ujar Bu Ratih.
"Beneran tentang Reno tante? Memangnya rahasia apa tentang Reno tan.. Reno ngompol di celana?" Jawab Putri yang semakin antusias hingga ia malah menebak-nebak.
"Yeeeee.. enak aja.. gue gak pernah ngompol ya.. cowok keren begini kok dibilang ngompol.. gak asik.. gak cool banget.." ujar Reno.
"Cihh... cowok keren apanya.. kepedean amat sih.." jawab Putri mencibir.
"Hahahaha ma... liat ma.. Putri gak percaya kalau Reno itu keren ma.. hukum Putri ma secara tidak langsung Putri meragukan kualitas mama dan papa waktu bikin Reno kan.." ujar Reno dengan semangatnya.
"Ngapain mama hukum Putri.. mama mengakui kok kalo anak mama gak keren.." ujar Bu Ratih.
Reno mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan mamanya. Ia tidak menyangka saat ini ia sudah mulai di nomor dua kan. Mamanya lebih memilih Putri bukan dirinya lagi.
"Bener kan Put apa yang gue bilang dulu.. mama gue itu pengennya punya anak perempuan tapi karna uda gak bisa bikin lagi makanya ngebet nyuruh gue cari pacar.. ya begini jadinya.. mama gue lebih milih pacar gue dibanding anak kandungnya sendiri.. sedih gue Put.." ujar Reno mencurahkan segala isi hatinya.
Bu Ratih dan Putri saling pandang sambil menunjukkan ekspresi menggelikan karena mendengar curhatan Reno.
"Memangnya pacar kamu siapa Ren?" Tanya Bu Ratih.
"Putri lah ma.. jadi siapa lagi.." jawab Reno.
"Memangnya siapa yang mau jadi pacar lo.." ujar Putri.
Mendengar perkataannya Putri membuat semangat Reno langsung anjlok. Ia bahkan meletakkan sendok yang sedang ia pegang sejak tadi. Meletaknya dengan perlahan sambil menunduk.
"Gapapa Put kalau lo gak mau jadi pacar gue.. gapapa gue ikhlas.. tapi.. lo sama sekali gak boleh nolak waktu gue lamar jadi istri gue.." ujar Reno dengan ekspresi serius.
Bu Ratih dan Putri sedikit syok dengan perubahan sikap Reno yang mendadak serius. Awalnya Putri ingin menanyakan rahasia tentang Reno ia malah kembali fokus memakan makanannya tanpa menjawab apa pun perkataannya Reno tadi.
Dhea sedang menangis tersedu-sedu di balik selimutnya. Ia menyadari hubungannya benar-benar berakhir karena Reno sama sekali tidak mencoba untuk menghubunginya sama sekali.
"Ren.. lo jahat banget sih Ren.. lo ninggalin gue demi wanita itu.. sumpah gue benci sama lo Ren.. apa salah gue sama lo.." gumam Dhea sambil terus menangisi nasibnya sendiri.
Pak Leon papanya Dhea sedang berjalan menuju ke kamarnya Dhea. Asisten rumah tangga memberi kabar kepadanya kalau putrinya sedang dalam masalah. Saat ia pulang kerumah Dhea terlihat menangis dan langsung masuk ke kamar. Pak Leon yang sangat menyayangi putrinya langsung pulang saat mengetahui kalau Dhea menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU SEE ME [END]
Novela JuvenilAku tidak pernah menyesal karena pernah menyukaimu.. namun yang aku sesali adalah ketika aku terlalu fokus menyukaimu aku sampai lupa ada orang lain yang lebih tulus mencintaiku dan aku sempat mengabaikannya.. Penasaran? Silahkan di baca.. Maaf jika...