Bulan purnama bersinar terang di langit malam yang begitu dingin. Bintang yang berkelap-kelip saat ini pun tak kalah jauh indahnya dengan bulan.
Jendela kamarnya Dinda yang masih terbuka lebar membuat angin malam yang tadinya berhembus diluar singgah masuk ke dalam kamarnya hingga membuat seorang gadis yang tadinya sibuk membaca novelnya kini malah menatap indahnya langit malam lewat jendela kamarnya.
"Indah banget. Gue harus abadikan momen ini." ucapannya sambil meraih ponselnya dan membuka kameranya.
Barusan Dinda mengambil foto langit malam yang indah. Ia kemudian mengirimkan fotonya ke WhatsApp sang pacar.
"Good night." ucapnya seraya meletakkan kembali ponselnya.
Setelah Dinda puas menikmati keindahan di malam hari ini, ia kemudian mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Dinda langsung menutup jendela dan gordennya.
Setelah itu, Dinda langsung berjalan menuju kasurnya. Dinda merebahkan badannya dan menarik selimutnya.
"Liburannya tadi siang kurang, lanjut di mimpi aja kali ya."
*****
Pagi ini sekolah SMA Global sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan acara bulan bahasa. Khususnya Raka, ketua OSIS di SMA Global.
Di ruang OSIS, Raka sibuk mempersiapkan proposal kegiatannya. Sedangkan Dinda dan teman-teman osisnya mempersiapkan keperluan yang lainnya.
"Din, lo bantuin sebar surat ini ke kelas-kelas lain," ucap Raka seraya menyodorkan beberapa surat yang berisikan susunan acara, lomba-lomba beserta kriteria dari lomba yang akan di adakan.
"Oke."
Dinda menerima surat yang diberikan oleh Raka, namun Dinda tidak langsung menerimanya, suratnya malah diurungkan kembali oleh Raka.
"Kenapa, Kak?" tanya Dinda seraya mengerutkan keningnya, bingung.
"Nggak."
"Bawa sini suratnya, Kak Raka nggak jelas banget,"
"Gue kurang jelas gimana lagi, Din?"
"Maksud Kak Raka?"
"Lo peka dong."
Dinda dibuat semakin bingung oleh perkataan Raka barusan.
"Maksudnya? Kalau ngomong to the points dong!"
"Lo mau yang to the points?
Dinda mengangguk seraya mengambil alih surat yang tadinya sempat diurungkan oleh Raka.
"Gue suka sama lo,"
Raka Kusuma Jeyn, ketua OSIS di SMA Global barusan mengungkapkan perasaannya terhadap Dinda Maharani di hadapan semua teman-teman osisnya.
"Tapi Dinda udah punya pacar."
Jawaban Dinda barusan membuat Raka beserta teman-temannya seketika melongo.
"Siapa?" tanya Raka.
"Ervan."
*****
Setelah Dinda selesai menyebarkan surat persiapan lomba bulan bahasa, Dinda langsung berjalan menuju ke kelas 11 IPA 3 karena suratnya masih tersisa untuk kelasnya Ervan.
Dinda langsung menyerahkan suratnya kepada ketua kelas di kelasnya Ervan.
Gadis itu tidak langsung kembali ke ruang OSIS, ia malah berjalan mendekati cowok yang sedang sibuk membaca sebuh buku tebak di mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Man [END]
Teen Fiction"Kulkas 5 pintu? Emangnya ada? Tentu saja ada! Dia hampir membuatku gila akan ketampanannya yang paripurna. Namanya Ervan, Ya! Ervan Gunawan! Aku harap, aku bisa kenal dekat dengannya, tidak hanya dekat, aku lebih ingin... hmm, sepertinya tidak perl...