Part 10. Usaha

737 603 930
                                    

"Gimana kondisi lo hari ini, sudah mendingan? Tadi malam lo bisa tidur nggak?" tanya Divya.

Dinda seketika dibuat membeku di tempat, ia tak menjawab pertanyaan dari Divya.

"Din, lo nggak apa-apa 'kan?" tanya Divya lagi.

"Sebenarnya hari ini gue males banget untuk pergi ke sekolah," jawab Dinda sambil menunduk.

"Lo males sekolah karena lo bakalan bertemu sama Ervan di sekolah nanti?" lagi-lagi tanya Divya.

"Lo lebih mementingkan perasaan lo apa belajar lo?"

"Iya, gue tahu. Tapi gue nggak kuat Divya,"

"Nggak usah lebay deh Din, 'kan ada gue yang bakal jagain lo dan hibur lo,"

"Makasih Div."

Sepanjang perjalanan, Dinda sangat bosan mendengar ocehan dari sahabatnya itu karena pagi-pagi sudah membahas permasalahannya dengan Ervan.

"Oh iya, tadi gue nggak lihat Mama lo ada di rumah, dia ke mana?"

"Mama gue lagi ke butik luar kota,"

"Berarti lo semalam di rumah sendirian dong? Kenapa lo nggak bilang Din, 'kan gue bisa nginap di rumah lo biar lo nggak kesepian dalam kondisi seperti ini," ucap Divya khawatir.

"Nggak apa-apa kok Div, nanti malah merepotkan,"

"Nggak gitu juga, 'kan biar lo lebih tenang dan ada teman ngobrol di malam hari yang sunyi, se sunyi suasana hati lo," ucap Divya sambil menertawakan Dinda.

"Apaan sih, sudah lewat juga," jawab Dinda dengan bibir sedikit dimajukan.

"Nanti malam lo sendirian lagi? Kapan Mama lo pulang,"

"Belum tahu, katanya sih nanti malam atau besok pagi,"

"Oh, lo yakin nggak mau gue nginap di rumah lo?"

"Nggak usah Divya, lagian Dinda sudah terbiasa kok di rumah sendirian,"

"Ya udah kalau gitu."

*****

Dinda dan Divya akhirnya sampai di sekolah. Mereka berdua langsung saja turun dari mobilnya dan berjalan menuju kelasnya.

Sepanjang perjalanan, Dinda dan Divya tidak sengaja berpapasan dengan 3 pria yaitu, Artha, Budi dan Ervan.

"Din, di depan ada Ervan, lo jalannya biasa aja, ya, dan ingat nggak usah lihat dia, anggap saja lo nggak kenal sama dia, okay?" perintah Divya.

"Oke Div."

Mereka berjalan melewati 3 pria itu dan benar saja Dinda tidak melirik apalagi menyapa Ervan. Dinda berjalan ke kelasnya di dampingi oleh Divya.

"Eh, Dinda kenapa tuh, kok tumben nggak nyapa lo, Van?" tanya Budi yang sedang kebingungan melihat tingkah aneh Dinda yang tak seperti biasanya.

"Lo bertengkar ya sama si Dinda?" tanya Artha.

Ervan tak menjawab pertanyaan dari kedua sahabatnya itu. Ervan langsung saja meninggalkan kedua sahabatnya dan pergi ke kelasnya.

"EH Van, LO BELUM JAWAB PERTANYAAN DARI KITA!" teriak Budi.

"Aneh," celetuk Artha.

"Iya ya aneh banget, suasana pagi ini kayak ada bau-bau api yang lagi membara," ucap Budi.

"Mulut lo kali yang membara," ledek Artha sambil menoyor jidat Budi.

"Mulut gue sehat-sehat gini di bilang membara,"

My Cold Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang