Bab 62. Kegagalan

83 2 0
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading

Devano, baru saja mendapatkan kabar dari salah satu orang suruhan nya bahwa mereka masih belum bisa menemukan keberadaan Andine.

Tentu saja hal itu membuat Devano  marah bukan main, bagaimana bisa dari sekian banyak orang yang ia sebar tidak ada satupun dari mereka yang bisa memberikan kabar baik untuknya.

Ya, kabar kegagalan orang suruhan nya dalam menemukan Andine ini bukan pertama kalinya di sampaikan oleh orang suruhan nya, tapi berkali - kali ia dengar.

Devano jelas tidak mengerti bagaimana bisa mereka yang sebanyak itu masih saja kesulitan menemukan keberadaan Andine, padahal ia yakin sangat yakin tidak sulit untuk menemukan keberadaan Andine. Jika Devano mau ia bisa saja
pergi sendiri untuk mencari keberadaan Andine, tapi ia tidak bisa melakukan hal itu karena ia tidak bisa meninggalkan Alana seorang diri di rumah sakit.

Yang jelas Devano tidak bisa membiarkan wanita yang sudah mencelakai istrinya itu untuk hidup dengan tenang di luar sana. Andine harus menerima hukuman atas tindakannya itu dan Devano tidak akan membiarkan Andine lolos begitu saja tanpa mendapatkan hukuman yang setimpal. Seperti memasukkan wanita itu ke dalam penjara.

Devano tampak memenjam kan kedua matanya untuk meredakan emosinya, sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa di belakang nya.

Gerak-gerik Devano tidak luput dari pandangan Alana. Ya, Alana sejak tadi sibuk  memperhatikan perubahan mimik wajah suaminya itu.

Sejak Devano menerima telfon dari seseorang, sejak itu juga raut wajah suaminya berubah derastis.

"Sebenarnya masalah apa yang tengah di hadapi oleh Devano?"

Alana bertanya - tanya di dalam hatinya, sambil terus menatap Devano yang tengah duduk di sofa yang berada lumayan jauh dari ranjang yang ia tiduri sekarang.

Alana masih berada di rumah sakit karena kondisinya yang belum stabil dan harus tetap mendapatkan penanganan dari pihak medis. Membuat wanita cantik itu harus bersabar untuk tetap berada disini. Walaupun ia sudah merasa sangat bosan berada di rumah sakit. Di tambah lagi ia harus mencium bau obat-obatan yang sangat menusuk Indra penciumannya.

"Dev."
Alana akhirnya mencoba memanggil nama suaminya itu. Tapi Devano sama sekali tidak merespon panggilannya.

"Dev"
Alana sekali lagi mencoba memanggil Devano berharap kali ini Devano mau merespon panggilan nya.

Tapi tidak ada seruan dari Devano, lelaki tampan itu tetap memejamkan matanya dan membuat Alana hanya bisa menghela nafasnya.

Alana mulai berasumsi bahwa mungkin saja Devano tengah marah padanya, maka dari itu Devano tidak mau menyauti panggilan nya.

Tapi apa salahnya jika ia mencoba sekali lagi.

"Devano."

Alana memanggil nama suaminya dengan nada sedikit berteriak, agar Devano bisa mendengar suaranya. Dan kali ini sepertinya ia berhasil menyadarkan Devano, karena tak lama kemudian Devano langsung membuka matanya karena terkejut dengan panggilan dari Alana.

Menikah Karena Perjanjian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang