Part 47. Menghilangnya Alana 2

3.4K 96 5
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik/Patonah_Wizone.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading 😘😘😘

Ruangan cctv.

Devano, Galen serta petugas yang berjaga di ruangan itu tampak mengamati satu persatu rekaman cctv di depan mereka.

Mereka sama - sama memincingkan kedua mata mereka guna menemukan sosok Alana di dalam rekaman cctv itu. Sudah hampir setengah jam mereka melihat rekaman cctv tapi mereka masih belum menemukan keberadaan Alana.

Karena saat itu suasana di lobby hotel tampak ramai oleh pengunjung yang berdatangan entah itu untuk check in atau check out.

Terdengar helangan nafas dari mulut Devano lelaki itu tampaknya sangat frustasi atas menghilangnya Alana. Bahkan tangan Devano, dia ulurkan untuk memijit pelipisnya yang mulai berdenyut.

Huft...
Lagi dan lagi Devano menghela nafasny. Matanya tampak memanas saat dia harus terus - terusan menatap layar datar di depannya itu.

Berbeda dengan Devano yang tampak kepusingan. Galen, lelaki itu justru masih sibuk menatap satu persatu rekaman cctv di depannya.

"Tunggu, tolong perbesar layar ini." Pinta Galen saat dia menemukan sulet tubuh istri sahabatnya. Pada salah satu layar di depannya itu.

Petugas di situ langsung memperbesar layar di depannya agar mereka bisa dengan jelas melihatnya.

Galen tampak tersenyum saat dia telah menemukan rekaman cctv itu.

"Vano lihatlah, bukankah ini istrimu." Kata Galen sambil menunjukkan sosok seseorang di layar datar di depan mereka.

Devano akhirnya kembali memincingkan matanya. Bibirnya langsung tersenyum dengan cerah saat mendapati rekaman cctv dimana istrinya itu terlihat keluar dari kamar penthouse mereka beberapa jam yang lalu, seorang diri.

Beberapa menit kemudian.
Devano dan Galen keluar dari ruang cctv mulai melangkah kearah lift yang akan mengantar mereka ke lantai bawah.

Kini yang harus mereka cari adalah penjual bakso atau cilok dekat sini. Karena dari gumaman Alana saat di lift tadi sepertinya istrinya itu berniat untuk pergi mencari penjual bakso atau cilok. Istrinya tengah ngidam. Pikir Devano di dalam hatinya.

Devano benar - benar tidak sabar menunggu lift ini turun ke lantai bawah.

🌾🌾🌾

Andine tampak tersenyum saat melihat Devano keluar dari dalam lift bersama Galen.

Dengan cepat dia langsung melangkah kearah Devano berada dan melingkarkan tangannya di salah satu lengan Devano. Hal itu tentu saja membuat Devano terkejut begitupun dengan Galen. Kedua lelaki dengan paras tampan itu sama - sama menatap kearah Andine dengan tatapan yang berbeda.

"Apa yang tengah kau lakukan, Andine. Tidakkah kau punya rasa malu sedikit saja, saat dengan lancangnya kau menyentuh tangan suami wanita lainnya." Ucapan kejam itu meluncur bebas dari mulut Devano. Bahkan tanpa menunggu sampai satu detik, dia langsung menyingkirkan tangan Andine dari lengannya.

Menikah Karena Perjanjian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang