Novel ini juga ada di Aplikasih Noveltoon dengan judul yang sama. Episode di Noveltoon jauh lebih komplit dan banyak.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Alana terpaksa harus mau menikah dengan putra dari Bu Rika yang tidak lain adalah Devano Denandra Pradip...
Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik.
Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alana terlihat bersandar pada pintu kamarnya dengan hati yang begitu sakit.
Sakit karena tanpa sengaja ia sudah melukai hati suaminya itu.
Sakit karena melihat tatapan terluka yang di tunjukkan oleh suaminya itu.
Sakit karena tidak bisa mempercayai ucapan suaminya itu.
Walaupun belum pasti jika yang di ucapkan Cartyn adalah kebenaran dan ucapan suaminya adalah kebohongan.
Tapi Alana sendiri tidak tahu. Kenapa ia justru lebih mempercayai ucapan Catryn tanpa mendengar penjelasan dari suaminya terlebih dahulu.
Pikir Alana kini terduduk di pintu kamarnya.
Maafkan aku ,Dev.
Maaf karena aku belum bisa mempercayaimu.
Aku takut jika apa yang aku dengar dari mulutmu adalah sebuah kebohongan.
Aku takut, aku sangat takut sekarang dan tidak bisa berpikir apapun dengan jernih.
Tolong jangan membenciku!!!
Karena aku pun tidak ingin kau balik marah padaku dan meninggalkanku.
Walaupun aku tahu aku yang nantinya akan meninggalkanmu.
Aku memang seharusnya tidak boleh mengunakan perasaanku saat menjadi istrimu.
Karena pada kenyataannya aku hanyalah boneka keluargamu.
Gumam Alana sambil terisak.
"Alana kau seharusnya mendengarkan lebih dulu penjelasaan dari suamimu itu. Mungkin saja penjelasaan yang akan suamimu itu berikan adalah sebuah kebenaran yang akan membuatmu bahagia."
Kata sisi hati Alana berucap.
"Tidak Alana, apa yang kau lakukan tadi memang sudah benar. Jangan begitu saja mempercayai suamimu itu, apa lagi kau belum begitu mengenalnya dengan baik."
