Part 39 Bulan Madu

4.8K 231 62
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini hanya di buat untuk para readers yang setia baca cerita kami. Terimakasih karena sudah memberikan komentar kalian kemarin. Authour minta maaf kalau ceritanya tidak bisa membuat kalian masuk ke dalam cerita ini. 🙏🙏🙏

🌾🌾🌾

Devano berinisiatif untuk mengajak istrinya bulan madu meski agak terlambat, tapi tidak masalah bukan. Ia hanya ingin membuat istrinya itu melupakan kejadian seminggu kemarin di mansion ibunya.

Kini mereka tengah berada di dalam pesawat yang akan mengantar mereka ke Surabaya, kota yang di inginkan istrinya itu untuk tempat bulan madu mereka.

Padahal Devano sudah menyarankan kepada istrinya itu keluar negeri seperti ke Seoul, Paris, Inggris dan masih banyak lagi tapi semua itu di tolak oleh istrinya.

Alana hanya menginginkan pergi ke Surabaya dengan alasan karena dia belum pernah kesana sama sekali.
Devano sendiri hanya bisa menyetujui permintaan dari istrinya itu asalkan istrinya itu bisa bahagia.

Devano kini melirik kearah istrinya itu, Alana tampak tengah menatap kearah luar jendela.

Sejak seminggu yang lalu istrinya itu menjadi sangat pendiam dan lebih banyak melamun itu semua membuat Devano merasa khawatir sebagai seorang suami.

Apa ini semua ada kaitannya dengan kejadian seminggu yang lalu.

Devano sendiri tidak tahu.

Karena istrinya itu jika di tanya selalu mengatakan bahwa dia baik - baik saja.

Kembali Devano mengamati sikap istrinya itu. Lelaki muda itu terlihat menghela nafasnya dan mulai menggenggam tangan kiri istrinya.

"Sayang..."
Panggil Devano dengan nada yang lembut tapi tidak ada respons dari Alana. Bahkan istrinya itu masih tetap diam di posisinya.

"Alana..."
Panggil Devano kembali kini dengan menggunakan nama istrinya itu. Tapi lagi - lagi istrinya hanya diam.

Membuat Devano menghela nafasnya dan mulai mengelus puncak kepala istrinya itu dengan sayang. Sepertinya Alana tengah melamun dan Devano tidak suka itu.

"Sayang..."
Kembali Devano mencoba memanggil istrinya. Kali ini Alana terlihat mengejabkan kedua matanya dan tak lama kemudian istrinya itu mulai melirik kearah Devano.

"Kau baik - baik saja?"
Tanya Devano masih dengan nada yang lembut.

"Aku baik - baik saja Dev."
Saut Alana kembali memalingkan wajahnya kearah luar jendela.

Menikah Karena Perjanjian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang