Part 9. Frustasi

6.7K 231 5
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Devano tampak mengacak - acak rambutnya frustrasi saat dia melihat Alana pergi dengan ekspresi terlukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devano tampak mengacak - acak rambutnya frustrasi saat dia melihat Alana pergi dengan ekspresi terlukanya.

Arght....

Kau bodoh Devano...

Bodoh!!!

Maki Devano pada dirinya sendiri. Bukankah tujuannya mengundang Alana kemari untuk meminta maaf pada wanita itu.

Lalu kenapa sekarang dia justru membuat wanita itu kembali terluka untuk kedua kalinya. Lagi-lagi karena dia tidak bisa menyaring ucapannya terlebih dahulu sebelum mengucapkannya pada wanita itu.

Lalu sekarang apa yang harus dia lakukan?

Apa dia harus meminta maaf pada Alana?

Apa dia harus menemui Alana dan menjelaskan semua kesalahan pahaman ini?

Apa wanita itu mau mendengarkan perkataannya ?

Devano berkata dalam hati sambil duduk di sofa dengan wajah yang terlihat benar-benar frustasi.

Devano tidak pernah seperti ini sebelumnya. Dia tidak pernah merasa bersalah hanya karena melihat seorang wanita menangis mendengar ucapannya seperti sekarang ini, tapi wanita itu kenapa bisa membuat Devano merasa sangat bersalah.

Devano apa yang sudah kau lakukan?

Kenapa kau membuatnya kembali tersakiti oleh ucapanmu itu?

Kenapa kau tidak bisa bersikap biasa saja melihat pakaian yang wanita itu pakai?

Kenapa kau harus berkomentar dan melukai hatinya?

Arght

Devano lagi-lagi mengacak-acak rambutnya yang sudah berantakan sejak tadi dan sekarang dia kembali membuat rambutnya semakin berantakan.

"Aku harus bicara padanya!"

Devano beranjak dari sofa dan keluar dari ruangannya setelah merapihkan rambutnya.

Devano berjalan mencari keberadaan wanita itu dan saat dia berpapasan dengan salah satu maid.

"Kau tahu dimana Alana?"

Devano menanyakan keberadaan Alana pada maid itu.

"Nona muda ada di kamarnya Tuan."

Maid itu berkata dengan jujur. Sambil membungkukkan tubuhnya pada Tuan mudanya itu.

Menikah Karena Perjanjian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang