Part 13. Malam Pengantin

7K 250 7
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa acara resepsi pernikahan Devano dan Alana akhirnya selesai juga.

Sejak satu jam yang lalu mereka sudah pulang kembali ke dalam mansion milik Ibu Rika.

Alana terlihat berdiri di depan sebuah pintu kamar. Kamar Devano yang akan menjadi kamarnya juga sekarang.

Jantung Alana berdetak begitu cepat pasalnya ini pertama kalinya, ia akan satu kamar dengan Devano dan ia sejak tadi masih belum berani untuk membuka pintu kamar di depannya itu.

Hari sudah semakin larut malam bahkan seluruh pelayanan di mansion ini pun sudah kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat hanya ada sebagian orang yang memang di tugaskan bekerja di malam hari yang mulai berada di posisi masing - masing.

Dan Alana pun sebenarnya sudah mengantuk dari tadi. Ia ingin segera tidur di atas tempat tidur miliknya di mansion ini.

Tapi Bu Rika justru menyuruhnya untuk tidur di kamar Devano. Agar mereka bisa segera memiliki anak, itu yang di pikiran oleh wanita parubaya yang kini sudah menjadi mertuanya itu.

Menyadari dia akan satu kamar hanya berdua dengan Devano membuat Alana menjadi gugup.

Bahkan Alana tidak bisa mengontrol detak jantungnya yang sejak tadi ikut berdetak sangat cepat tidak seperti biasanya.

"Nona muda."

Suara seseorang membuat Alana terkejut dan langsung berbalik kearah belakang. Ia bisa melihat Pak Maman sudah berdiri di hadapannya.

"Nona muda, apa yang anda lakukan di depan pintu? kenapa anda tidak juga masuk ke dalam?"

Pertanyaan yang di berikan Pak Maman membuat Alana kini mengaruk tengkuknya yang tidak gatal untuk mengalihkan rasa gugup nya.

Rupanya pria parubaya di depannya ini sejak tadi memperhatikan gerak - gerik dirinya.

"Eh.. aku akan masuk ke dalam Paman. Paman sendiri sedang apa disini?"

Alana balik menanyakan maksud kedatangan pria di depannya ini. Mencoba bersikap setenang mungkin di hadapan orang kepercayaan mertuanya itu.

"Saya kebetulan sedang lewat tadi dan melihat Nona muda masih saja berdiri di depan pintu untuk itu saya kemari. Apa Nona tidak berani untuk masuk ke dalam kamar Tuan muda? apa perlu saya ketuk pintu untuk memberitahu Tuan, jika Nona sudah disini?"

Pak Maman mengatakan alasannya. Sambil menawarkan diri untuk membantu Nona mudanya itu.

Alana langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. Saking cepatnya membuat dirinya sedikit merasa pusing.

Menikah Karena Perjanjian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang