Novel ini juga ada di Aplikasih Noveltoon dengan judul yang sama. Episode di Noveltoon jauh lebih komplit dan banyak.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Alana terpaksa harus mau menikah dengan putra dari Bu Rika yang tidak lain adalah Devano Denandra Pradip...
Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik.
Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi harinya seperti biasanya Devano lebih dulu terbangun dari pada istrinya itu. Devano kini menatap wajah cantik istrinya itu yang masih tertidur. Ini adalah rutinitas setiap pagi yang di lakukan oleh Devano yaitu memandang wajah istrinya saat istrinya itu tengah tertidur.
Devano selalu suka melihat wajah polos istrinya itu saat tidur. Sebuah senyuman tampak terbit di bibir Devano saat sebuah ide muncul di pikirannya.
Sebuah ide cemerlang yang justru membuat Devano diam - diam terkekeh tapi tiba-tiba saja.
Tok...tok...tok...
Pintu kamar Devano kini di ketuk oleh seseorang dari arah luar, membuat Devano kini langsung mengalihkan perhatiannya dari wajah istrinya kearah pintu kamarnya.
"Siapa yang telah berani-beraninya mengganggu aktivitas paginya seperti ini."
Pikir Devano dalam hati dan mulai bangkit dari atas tempat tidur untuk membukakan pintu.
Saat Devano membuka pintu, bisa ia lihat orang kepercayaan Ibunya sudah berdiri di depan pintu kamarnya.
"Ada apa, Paman?"
Devano langsung menanyakan alasan Pak Maman mengganggunya sepagi ini dengan nada tidak bersahabatnya.
"Maaf jika kedatangan saya kesini mengganggu anda,Tuan Muda. Saya kesini hanya ingin memberitahukan bahwa Nyonya sudah menunggu Tuan Muda dan Nyonya Muda di ruang makan untuk sarapan bersama."
Jelas Pak Maman setelah beliau membungkukkan badannya pada Devano tadi.
Devano menghela nafasnya dan menatap wajah orang kepercayaan Ibunya itu.
"Baiklah Paman, kau boleh pergi aku akan turun sekitar 30 menit lagi."
Ujar Devano memberitahu masih dengan wajah datarnya. Pak Maman kini mengangguk dan pergi setelah membungkukkan badanya kearah Tuan Mudanya.
Sepeninggal Pak Maman. Devano kembali menutup pintu kamarnya dan berjalan untuk membangunkan istrinya itu.
"Sayang, ayo bangun ini sudah pagi."
Devano berbisik ke telinga istrinya itu, tadinya ia ingin membangunkan istrinya itu dengan cara yang lain tapi sepertinya hari ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan idenya itu.
Tidak lama kemudian Alana tampak mengerjap-ngejabkan kedua matanya dan bisa Alana lihat wajah suaminya dari dekat.
Devano selalu tampan walaupun baru saja bangun tidur. Dengan rambut acak - acakannya itu justru terlihat semakin seksi di matanya.
