Part 41 Hamil

4.5K 273 39
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alana kini ikut berbaring di samping suaminya itu. Malam memang semakin larut tapi ia belum mengantuk dan memilih untuk menatap wajah suaminya itu.

Suaminya itu sepertinya sudah tidur. Karena saat ia keluar dari dalam kamar mandi setelah menyelesaikan ritual sebelum tidur, Devano memang sudah menutup matanya.

Ia sama sekali tidak marah saat tahu bahwa Devano memilih tidur duluan dan tidak menunggu dirinya seperti biasanya. Justru Alana bersyukur dengan Devano tidur lebih dulu, ia tidak perlu lagi merasa canggung untuk saat ini.

Jika boleh jujur sebenarnya ia benar - benar penasaran, siapa wanita yang memeluk suaminya itu tadi malam saat mereka berada di restoran! sepertinya dia bukan wanita biasa! karena ia merasa bahwa ada sesuatu diantara suaminya dan wanita itu!

Entahlah semua itu membuat dirinya pusing. Bagaimana pun juga ia cemburu dengan ke dekatan mereka.

Ia kini menundukkan kepalanya dan mengelus perutnya dengan pelan. Perasaan hangat tiba-tiba tumbuh di hatinya.

Ia jadi teringat kejadian dua hari yang lalu.

Flash back.

Alana pagi ini merasa benar - benar mual. Sudah hampir 4 kali dia bolak balik ke kamar mandi hanya untuk muntah tapi yang keluar hanya cairan bening.

Ia merasa aneh karena ini bukan pertama kalinya ia merasakan hal seperti ini.

Pertama kali ia merasakan mual dan pusing menderanya itu setelah seminggu dia menikah dengan Devano. Tapi setelah hari itu ia tidak merasakan hal itu lagi. Dan saat itu ia berpikir dirinya hanya masuk angin biasa saja.

Tapi hari ini. Ia merasa tubuhnya benar - benar tidak enak. Sepertinya ia harus segera ke dokter untuk memeriksakan kondisi tubuhnya ini.

Ngomong - ngomong soal Devano. Pagi tadi suaminya itu pamit padanya akan meninjau lokasi tambangnya yang berada di Surabaya. Dan akan langsung pulang setelah menyelesaikan masalah pekerjaannya disana.

Ia tidak pernah merasa keberatan jika Devano tidak pulang ke mansionnya. Karena dia tahu suaminya itu pasti sangat sibuk. Lagipula ia tahu jarak dari Jakarta ke Surabaya itu tidaklah dekat. Dan suaminya itu pasti akan merasa lelah jika harus bolak balik Jakarta Surabaya.

Tapi Devano tetap saja pulang dengan alasan suaminya itu takut dia akan merasa kesepian di mansion besar ini.

Setelah menyelesaikan urusan mandinya. Ia bersama dengan Riri dan kesepuluh bodyguardnya kini pergi menuju rumah sakit.

Menikah Karena Perjanjian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang