Part 49. Meragukan

4.6K 99 22
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading 😘😘😘

Alana menatap satu persatu pesanan miliknya yang sudah berada di atas meja ada siomay, kentang goreng, soto ayam dan sop buah. Ia sempat bingung ingin memakan yang mana dulu, tapi akhirnya pilihan Alana jatuh pada semangkuk soto ayam yang tampak menggiurkan di depannya itu, ia akhirnya meraih mangkuk berisi soto ayam dan mulai memakannya dengan lahap. Faktor tidak makan sejak pagi.

Fiana tidak bisa untuk tidak tersenyum saat dia melihat sendiri bagaimana cepatnya Alana menghabiskan semangkuk soto ayam itu dan sekejap mata. Dia semakin melebarkan senyumnya saat melihat Alana dengan cepat beralih untuk mengambil sepiring siomay dan mulai memakannya.

"Alana pelan - pelan saja makannya, kau bisa tersedak nanti jika cara makanmu seperti itu. Lagipula apakah kau yakin akan menghabiskan semuanya?"

Fiana tampak menegur cara makan Alana yang begitu cepat dan tampak terburu - buru. Padahal dia yakin Alana pasti tidak mengunyah makanan itu dengan benar dan langsung menelannya.

Itukan tidak akan baik untuk pencernaan Alana.

"Kau tidak perlu khawatir Fiana, aku pasti akan menghabiskan semua pesanan ku ini. Lagipula sejak pagi tadi aku sama sekali belum mengisi perutku dan semua makanan ini pasti akan berpindah semuanya ke dalam perutku." Saut Alana dengan yakin. Sambil menyingkirkan piring bekas makan siomay dari hadapannya.

Fiana yang mendengar ucapan Alana hanya bisa menghela nafasnya. Dan akhirnya dia mulai fokus untuk memakan bubur ayam pesanannya sedangkan Alana sudah beralih ke piring ketiga yaitu kentang goreng.

Setelahnya tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka berdua. Karena mereka mulai sibuk dengan makanan mereka.

🌾🌾🌾

1 jam kemudian.

Alana dan Fiana kini sudah sampai kembali di lobby hotel. Mereka mulai melangkah kearah lift berada. Tapi tiba - tiba saja Alana menahan sebelah tangan Fiana dan meminta Fiana untuk berhenti.

"Kau kenapa, Alana?"
Tanya Fiana tampak aneh saat melihat raut wajah Alana yang seperti tengah menahan sesuatu.

"Aku ingin ke toilet. Bisakah kau beritahu aku di mana toilet terdekat." Jawab Alana dengan ekspresi wajah yang tersiksa karena menahan buang air kecil.

Fiana menghela nafasnya dengan lega. Dia pikir Alana kenapa. Ternyata hanya ingin ke kamar mandi.

"Ayo ku antar kau ke toilet terdekat." Ajak Fiana melangkah lebih dulu kearah toilet yang berada di lantai 1 hotel ini di ikuti Alana dari arah belakang.

Sampailah mereka di depan toilet wanita. Saat Fiana ingin masuk ke dalam toilet, Alana justru menahan lengan tangan Fiana.

Membuat Fiana kembali di buat heran oleh Alana.
"Fiana, bisakah kau tunggu aku disini saja? Aku bisa masuk sendiri. Lagipula aku hanya sebentar di dalam, tidak apa - apakan?" Pinta Alana agar Fiana mengerti.

"Baiklah Alana. Aku akan menunggumu disini. Masuklah."
Saut Fiana akhirnya setuju untuk menunggu Alana di luar. Lagipula dia juga tidak punya keperluan apapun di toilet.

Alana akhirnya mengangguk dan mulai masuk ke dalam toilet.

Tidak butuh waktu lama Alana akhirnya keluar dari salah satu bilik toilet dan mulai melangkah kearah wastafel untuk mencuci kedua tangannya.

Menikah Karena Perjanjian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang