|| 5. Panik

548 33 2
                                    


Happy Reading!

•••

Sebulan berlalu hubungan Reon dan Salsa mulai membaik. Keduanya sama-sama membuka diri juga kembali menerima diri. Walaupun masih ada pertanyaan dalam benak Salsa mengenai kisah mereka bertahun lalu.

Apa alasan Reon selingkuh darinya?

Salsa tak berani bertanya. Reon juga tak bercerita padanya.

Reon tersenyum dengan senang saat melihat Salsa. Pria tampan itu menyambut Salsa yang baru saja keluar dari rumahnya dengan senyuman lebar.

Salsa menggunakan baju rumahan biasa, cardigan hitam celana hitam dengan rambut yang di kuncir asal-asalan. Namun terlihat begitu cantik.

"Kenapa Kakak kayak senang banget?" tanya Salsa ketus.

Gadis itu kesal karena Reon memaksanya untuk ikut dengannya makan malam, sudah ia tolak tapi Reon malah datang kerumahnya bahkan meminta izin pada ibunya. Ibunya tentu saja mengizinkan.

"Senang akhirnya Calon istri mau jalan bareng." Reon menyahut santai.

"Calon. Ingat baru calon belum istri."

"Kayaknya udah ada yang pengen cepat-cepat dihalalkan nih." Reon menggoda Salsa sembari tertawa. Sedangkan yang digoda hanya mendelik saja.

Hubungan keduanya memang mulai mencari akhir-akhir ini.

Hening menyelimuti keduanya. Sampai akhirnya ponselnya Reon berbunyi, membuat Reon menepikan mobilnya. Setelahnya baru mengangkat teleponnya.

Sekilas tadi Salsa dapat melihat bahwa yang menelpon Reon dari nomor tak dikenal.

Hal yang kembali membuat Salsa bingung, Reon sampai-sampai keluar dari mobil hanya untuk mengangkat teleponnya.

Sepenting apa orang itu? batin Salsa bertanya-tanya.

Biasanya sepenting apapun telepon itu, Reon tetap akan berada didalam mobil membuat Salsa mendengarkan percakapan Reon, walaupun kebanyakan yang menelpon semuanya dari rekan bisnis.

Seperti itu privasi Reon, karena Salsa bahkan tak boleh mendengar.

Memangnya Salsa ini siapa? Salsa merasakan matanya menghangat. Kenapa ia malah menangis begini? Padahal Reon hanya menelpon biasa.

Salsa mengusap air matanya menetralkan suasana hatinya, lalu menatap pada punggung tegap Reon yang kini berbalik lalu menghampiri mobil.

"Kenapa?" tanya Salsa bingung. Apalagi saat melihat raut wajah Reon yang pucat ketara juga Reon yang memegang ponselnya sedikit gemetar.

"Kakak kenapa?"

"Salsa kita pulang sekarang."

Reon memutar balik mobil yang baru saja berjalan beberapa meter dari rumah Salsa. Reon terlihat begitu panik yang membuat Salsa ikut cukup panik, namun ia cukup pandai mengontrol ekspresi.

"Kamu hati-hati dirumahnya. Mungkin kita gak akan ketemu lama." Reon berucap, pria itu seperti sengaja membuat Salsa yang ingin bertanya bungkam.

Salsa menyadarinya. Ia hanya menurut saja lalu menatap Reon yang wajahnya benar-benar pucat.

"Hati-hati di rumah. Kabari kalau ada apa-apa!" Reon mencium kening Salsa sebelum akhirnya pamit pergi meninggalkan Salsa dengan kebingungan yang melandanya.

Kenapa dengan Kak Reon? batin Salsa bertanya.

•••

Pendapat kalian mengenai Part ini?

Jangan lupa jaga kesehatan!

Revisi
3nov2021

Reon & Salsa [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang