|| 17. Sepupu Reon

420 25 0
                                    

Happy Reading!

•••

"KAKAK IPAR DIMANA, NIH?!" Nayla berteriak dengan suara melengking.

Nayla benar-benar sudah sangat tak sabar untuk bertemu dengan istri Reon, yang baru menikah dengan Reon selama setahunan ini.

Sesaat setelah datang ke kantor Reon tadi. Nayla langsung merengek meminta Reon untuk segera pulang agar mengantarkannya untuk bertemu dengan istri dari kakak sepupunya tersebut.

Nayla adalah sepupu Reon. Ayah Nayla adalah adik dari Mama Reon. Nayla memang tinggal di Inggris Selama ini, Nayla tinggal bersama neneknya disana.

Kebetulan juga saat Reon menikah, Nayla tak datang karena sedang memasuki ujian kuliahnya. Nayla baru datang ke sini karena ada waktu.

Kedua orang tua Nayla. sudah tiada. Meskipun begitu, Nayla tetap tumbuh menjadi gadis yang ceria. Kedua orangtuanya meninggal saat Nayla berusia empat tahun, mereka mengalami kecelakaan mobil yang tragis.

Firman dan Tania, orang tua Reon, membawa Nayla menjadikannya sebagai adik dari Reon dan Keno. Namun saat memasuki SMP, sang nenek,  Ibu kandung ibunya yang memang orang luar negri meminta Nayla untuk tinggal dengannya yang memang sebatang kara.

Meskipun begitu, sang ibu dari almarhum ibu Nayla memanglah orang yang cukup terpandang.

Awalnya Firman tak mengizinkan, namun saat melihat tekad dan keinginan, juga kebaikan dari Mala, nenek Nayla. Firman mengizinkan Mala membawa Nayla. Salah satu hal yang membuat Firman melepasnya juga karena Nayla memang dekat dengan neneknya.

Hal itu juga yang membuatnya begitu dekat dengan keluarga Reon, yang merupakan salah-satu keluarga terdekatnya. Meski Nayla jarang bertemu dengan mereka, karena ia sudah menetap di Inggris. Namun hubungan kekeluargaan mereka benar-benar dekat.

Nayla duduk di sofa singel lalu menatap Reon yang sedang menatap dirinya dengan tatapan kesal.

Nayla tertawa kecil, saat melihat Reon yang membawa dua koper besarnya dengan susah payah.

Memang rencananya Nayla akan menginap disini untuk sementara waktu. Karena kebetulan hari libur kuliahnya, juga dia yang ingin mengenal Istri Reon.

"Kak."

"Loh?!" Salsa yang baru saja datang menatap bingung ke arah Nayla.

Keduanya terdiam sejenak, sampai akhirnya langsung berteriak senang saat sama-sama sadar dari lamunannya, juga saling memeluk.

"KANGEN!"

Reon yang melihat interaksi keduanya, bingung.

Mereka saling kenal? batin Reon bingung.

Pasalnya, ini adalah kali pertama Nayla dan Salsa bertemu, menurutnya.

"JADI KAK SALSA ISTRINYA KAK REON!"

Nayla berteriak senang. Nayla menatap ke arah Salsa tak percaya. Nayla benar-benar bahagia. Sejujurnya tadi ia akan berencana untuk mengintrogasi kakak ipar barunya ini. Namun, ketika melihat Salsa rencana itu langsung hilang.

"DUNIA SEMPIT BANGET!"

Gadis itu kembali berteriak heboh, membuat Salsa langsung menutup mulut Nayla dengan tangannya.

Jika Nayla terus-menerus berteriak, maka pasti para asisten rumah tangga disini akan memikirkan yang tidak tentang Nayla.

"Jangan teriak-teriak Nayla!" Ingat Salsa. Nayla nyengir ketika sadar akan kekonyolannya.

"Abisnya aku seneng banget, ternyata Kakak jadi Istirnya Kak Reon. Nayla senang sama gak nyangka banget. Enggak bakal khawatir aku sama Kak Reon." Salsa tersenyum tipis, mendengar penuturan Nayla.

Nayla memang sangat menyenangkan orangnya.

"Lebay."

Keduanya menoleh pada Reon, yang melipat kedua tangannya didepan dada menatap Keduanya dengan memutar bola matanya jengah.

Melihat itu Salsa dan Nayla justru mendelik menatap Reon.

•••

Sesudah makan malam, mereka duduk diruang tamu saling bercerita. Sebenarnya bukan semuanya, namun ... Reon, pria itu bagai mahluk kasat mata, plus tak dianggap.

Nayla dan Salsa sudah berbicara selama dua jam lebih. Apa tidak capek mulut keduanya? pikir Reon.

"Jadi kalian kenal dimana?" tanya Reon, yang sedari tadi memang hanya diam. Keduanya menoleh kearah Reon, saat mendengar pertanyaan pria itu.

"Jadi waktu dulu aku pulang kesini. Waktu itu Nayla belanja terus lupa bawa uang."

"Terus?"

"Kebetulan, waktu itu Kak Salsa lagi mau bayar belanjaannya juga. Kak Salsa yang bayarin belanjaannya aku. Aku minta nomornya, supaya bisa ketemu buat balikin duit Kak Salsa tapi dia gak mau, tapi aku tetap minta nomornya supaya bisa ketemu lagi. Dari situ Aku sama kak Salsa sering ketemu, jadi akrab, deh," Jelas Nayla sambil tersenyum lebar.

Reon yang menjadi pendengar hanya mengangguk mengerti.

"Kak!"

"Kenapa?"

"Hari ini aku tidur sama Nayla. Kakak sendiri dulu." Ucapan Salsa, membuat Reon menganga tak percaya.

"Enggak."

"Aku jarang-jarang loh nginep, Kak. Jadi pengen tidur sama Kak Salsa malam ini. Cuman malam ini, Kak Reon."

"Bener, Kak! Nayla jarang-jarang loh nginep."

Senyuman Nayla langsung mengembang, saat mendengar Salsa membelanya.

Kakak iparnya ini sangatlah pengertian, pikir Nayla senang.

"Hm."

"Boleh kan?"

"Iya."

"ASIK!"

Reon menghela nafas panjang, pria itu menatap tak suka pada keduanya, begitu mendengar seruan kompak dari keduanya. Malam ini terpaksa Reon harus memeluk guling sambil gigit jari.

•••

Pendapat kalian mengenai Part ini?

Jangan lupa jaga kesehatan.

Revisi
13nov2021

Reon & Salsa [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang