|| 11. Rahasia

593 33 0
                                    

Happy Reading!

•••

Salsa bangun dari tidurnya, namun saat merasakan sesuatu yang berat memeluknya, ia baru sadar bahwa sekarang Reon tengah memeluknya dari belakang.

Salsa menoleh untuk memastikan, benar saja. Reon tengah memeluknya dari belakang dengan wajah yang begitu damai dalam lelap.

Sudah pulang? batin Salsa bertanya, padahal jawabannya sudah ada.

Kapan suaminya ini pulang? Bukankah tadi malam pergi dan sekarang tiba-tiba saja sudah ada disampingnya dengan terlelap damai. Benar-benar seperti hantu saja.

Salsa mengubah posisinya menghadap pada Reon yang telah lelap. Dari dekat suaminya ini juga begitu tampan.

Salsa menghela nafasnya panjang saat mengingat masalalu keduanya saat masih menggunakan seragam abu. Kenyataannya saat Salsa bersama Reon begitu tak menyenangkan dahulu.

Lama Salsa termenung, sampai akhirnya sebuah kecupan mendarat di keningnya cepat.

Salsa lekas menatap Reon yang juga tengah menatapnya dengan senyuman manisnya, yang sialnya itu indah dimata Salsa.

"Pagi sayang."

Salsa menatap Reon bingung. Lihatlah sekarang pria ini sudah menjadi manis setelah begitu dingin dan pergi tadi malam.

Apa Reon tak sehat? Sepertinya benar.

"Kenapa ngeliat aku kayak gitu? Aku tau aku ganteng, gak usah kaget gitu kali." Reon berkata dengan pedenya.

Matanya menatap Salsa sejenak lalu mengeratkan pelukannya dan kembali memejamkan matanya.

"Kemana Kakak tadi malam?" tanya Salsa akhirnya. Ia benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

Reon tertegun.

Pria itu melepaskan pelukannya, lalu menatap Salsa yang juga tengah menatapnya meminta penjelasan.

Reon tak mungkin menyatakan yang sebenarnya. Itu tak mungkin.

"Kenapa tanya gitu?" tanya Reon akhirnya.

"Karena Kakak pergi tadi malam."

"Kakak ada urusan, sayang."

"Urusan apa? Masa malam-malam udah pagi bahkan, pergi. Sekarang tiba-tiba udah disini aja."

Salsa mendelik, mengingat ini sudah jam enam pagi dan Reon pergi jam satu tadi. Urusan sepenting apa yang tengah diurusnya?

"Penting."

"Penting gimana? Jelasin!"

"Kamu gak perlu tau, Sa."

"Kenapa aku gak perlu tau? Jangan-jangan kakak belum berubah, ya, sama-sama penghianat dari dulu."

"Salsa!"

"Kenapa? Kakak marah? Kenyataan gitu, kok."

Reon menghela nafasnya panjang. Ia tak mau bertengkar dengan Salsa sekarang, apalagi mereka seharusnya menikmati waktu-waktu berdua dengan indah bukan dengan pertengkaran.

"Terserah kamu."

"Yaudah, terserah Kakak."

Salsa menyibak selimut antara keduanya, lalu melepaskan pelukan Reon secara kasat. Baru saja akan beranjak, Reon kembali menarik tangannya dengan cepat.

Dengan cepat pula Reon memeluk tubuh kecil sang istri dengan badan besarnya. Pria itu mencium pipi istrinya yang masih bergeming, karena terkejut tersebut.

Ia memeluk Salsa yang mulai memberontak, Sampai akhirnya ucapannya membuat Salsa diam.

"Maaf."

"Aku sayang kamu, Sa."

•••

Pendapat kalian mengenai Part ini?

Jaga kesehatan semuanya!

Revisi
06nov2021

Reon & Salsa [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang