|| 7. Reon

512 35 0
                                    

Part ini khusus menceritakan tentang Reon dan alasan Reon selama Part-part selanjutnya.

Happy Reading!

•••

Awal bertemu dengan Salsa saat di kantor. Reon rasanya sangat ingin memeluk gadis itu. Reon sangat merindukan Salsa. Namun Reon memilih untuk tidak melakukannya, tapi dengan sikapnya Reon ingin melihat reaksi Salsa saat bertemu dengannya setelah sekian lama.

Seminggu berlalu, Reon pemuda itu mulai merubah sikapnya dengan lambat.

Reon ingin membuat Salsa terbiasa dengan sikapnya, terbiasa dengan dirinya. Bahkan ia mulai membuka diri pada Salsa, walaupun sikap gadis itu kadang kala kesal padanya.

Tapi tak apa, Reon akui ia pernah begitu bersalah padanya. Namun Reon akan meyakinkan pada Salsa bahwa ia pantas menjadi suaminya.

Sebulan berlalu akhirnya keduanya benar-benar kembali dekat. Bahkan tak canggung lagi untuk berbicara. Seolah teman yang memang tak memiliki masalah.

Sampai akhirnya malam dimana Reon mengajak Salsa untuk makan malam bersama namun terhambat, karena Reon mendapatkan kabar bahwa Papanya kecelakaan.

Papanya mengalami kecelakaan ganjal. Hal itu tentu saja membuat Reon panik, mengingat memang banyaknya pesaing bisnis yang rela melakukan apa saja demi bisa menang dan menyingkirkan pesaingnya.

Persaingan perusahaan memang begitu kelam, tak seperti banyak yang orang tau. Bahkan persaingan bisa membunuh tanpa meninggalkan jejak. Sangat rapih.

"Bagaimana keadaan papa, Om?" tanya Reon gusar.

Pria patuh baya yang di panggil Om tersebut, hanya tersenyum tipis. Ardianto. "Papa kamu baik-baik saja."

"Syukurlah."

"Bagaimana dengan perencanaan pernikahan kamu?" tanya Ardian. Pria paruh baya itu mencoba mencairkan suasana yang cukup mencekam sekarang.

"Bagus sejauh ini, Om."

"Kamu sepertinya menyukai calon istri mu. Kau sudah mengenalnya?" tanya Ardian lagi. Pria itu sudah mengenal baik karakter Reon yang tak mau sembarangan mengatakan kata 'IYA'. Apalagi dalam memilih calon istri.

Reon tersenyum sebagai jawaban. Hal itu membuat Ardian mengerti lalu menepuk dua kali bahu tegap Reon.

"Jaga dia baik-baik. Ingat! Akan ada banyak kejadian juga rintangan untuk kalian berdua nantinya."

Reon menganggukkan kepalanya. Ia sudah memikirkan ini jauh-jauh hari.

•••

Seminggu sudah berlalu, Papa Reon, Firman, sudah boleh pulang. Reon menjaganya dengan ketat dengan bantuan bodyguard juga keamanan lainnya.

Hari ini Reon akan kembali ke kantor dan menjelaskan pada Salsa mengapa ia akhir-akhir ini jarang di kantor. Reon tentu saja tak akan mengatakan tentang kecelakaan itu.

Selama seminggu ini pria itu memang lebih memilih fokus pada papanya. Ia tak begitu merespon pertanyaan Salsa kalaupun merespon hanya yang penting saja.

Kebetulan Reon ke kantor saat siang hari, sekalian ingin mengajak Salsa makan siang bersama.

Namun, saat akan turun dari mobilnya. Ia melihat Salsa keluar dari kantor dengan tergesa, niat awal ingin memangilnya Reon urungkan dengan mengikuti Salsa saja karena gadis itu terlihat begitu buru-buru menyetop taksi.

Reon mengikuti taksi yang membawa Salsa. Sampai akhirnya sampai disebuah restoran cepat saji.

Dengan siapa Salsa akan bertemu? batin Reon bertanya-tanya.

Mata Reon menajam saat melihat Salsa bertemu dengan seorang pria. Berpegangan tangan dengan berbicara dengan serius sampai akhirnya berpelukan dengan lama.

Reon melihat semuanya dengan kemarahan. Tangannya mencengkram erat kemudi mobil dengan mata tajamnya.

"Kau rupanya untuk bermain denganku, sayang."

•••

Pendapat kalian mengenai Part ini?

Jangan lupa jaga kesehatan!

Revisi
4nov2021

Reon & Salsa [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang