|| 16. Kedatangannya

456 28 0
                                    

Happy Reading!

•••

Satu bulan berlalu. Hubungan keduanya baik-baik saja, dengan Reon yang masih menyimpan banyak rahasia yang tentunya Salsa tak begitu menyadarinya.

Reon juga mulai kembali bekerja seperti biasanya. Sedangkan Salsa hanya di rumah, semenjak menikah Reon tak mengizinkan dirinya untuk bekerja.

Salsa melakukan pekerjaan rumah, walaupun Reon tak menyuruhnya. Salsa juga punya teman, Bi Sukmi, namanya. Reon yang sama sekali tidak menyuruh Salsa untuk melakukan kegiatan yang melelahkan, jadinya menyewa asisten rumah tangga, salah-satunya agar Salsa tak kesepian.

Sebenarnya Bi Sukmi, adalah asisten rumah tangga keluarga Reon. Namun Reon menyuruh beliau untuk membantu Salsa saja, karena Reon adalah orang yang tak mudah percaya kepada orang baru.

Bi Sukmi tak menginap, karena setelah Reon pulang. Beliau juga akan pulang diantar oleh supir Reon. Rumahnya beliau juga tak terlalu jauh dari kediaman mereka.

•••

Reon sedang berkutat dengan laptopnya, juga buku-buku tebal dimeja kerjanya. Pria itu memijat keningnya yang pening, karena masalah perusahaan yang sedang terjadi. Apalagi banyaknya pesaing yang melakukan hal yang curang.

Reon menghela nafasnya, jadwal pertemuan dan rapat semakin padat. Hal itu mengingat Reon yang memang sudah lama tidak bekerja ke kantor, karena lebih memilih tinggal di rumah menemani istrinya.

Namun dampaknya, karena Reon tak langsung mengecek keadaan di kantor membuat perusahaan ternyata memiliki masalah pelik. Akibat dari kelalaian dirinya dan karyawan yang bekerja tak stabil karena tak Reon awasi.

Hal ini juga yang membuat Reon sering kali pulang terlambat ke rumah, bahkan tak jarang menginap.

Syukurlah Salsa sangat mengerti dengan keadaan pelik yang dialami oleh Reon, karena sedang menangani perusahaan yang sedang bermasalah.

Salsa memang se-dewasa itu menyikapi masalah Reon. Walaupun kebersamaan keduanya yang memang indah jarang, tapi Salsa juga tak bisa memaksa Reon untuk sempurna. Bagaimanapun juga Reon bekerja untuk dirinya juga.

Suara pintu yang terbuka oleh seseorang, membuat Reon kesal pada sekertaris nya yang pasti. Karena hanya sekertaris nya, Arya, yang boleh masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Arya! Sudah saya bilang. Jangan datang keruangan saya jika tak saya ---"

Kata-kata berupa kekesalan Reon terhenti, saat melihat gadis cantik dengan gaun hitam selutut tersenyum padanya.

Gadis yang membuat Reon selalu tersenyum dengan tingkahnya dan juga suara nyarinya. Sudah lama mereka tak jumpa.

Hilang sudah kekesalan Reon tadi. Ia membalas senyuman gadis dihadapannya dengan tulus.

Reon beranjak dari duduknya, menghampiri dan memeluk erat gadis itu, yang langsung dibalas tak kalah erat olehnya.

Rindu.

Mewakili rasa itulah yang sedang mereka rasa sekarang. Reon melonggarkan pelukan mereka lalu mengusap lembut rambut gadis itu yang tergerai.

Gadis itu mencium sekilas pipi Reon, seolah hal itu adalah kebiasaan dan Reon sama sekali tak keberatan.

Nayla Kania Anggoro, namanya.

Gadis yang memiliki perawakan yang cantik, juga menawan. Tak jarang membuat dirinya sering kali menjadi pusat perhatian saat dimana Nayla berada.

"Kangen."

Nayla kembali memeluk Reon. Reon terkekeh, lalu dengan senang hati membalas pelukan gadis itu.

"Kakak juga."

•••

Pendapat kalian mengenai part ini?

Jaga kesehatan. Ingat!

Revisi
7nov2021

Reon & Salsa [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang