|| 47. Revealed?

401 32 8
                                    

Happy Reading!

•••

Salsa menghela nafasnya panjang, matanya terpejam sejenak lalu kembali membuka mata. "Kapan kamu bakal sadar, Sayangnya Mama?" tanya Salsa lirih.

Gino belum bangun sampai sekarang, dokter mengatakan bahwa kondisinya stabil. Namun memang hanya belum bangun dari koma panjangnya.

Salsa menyalahkan Reon itu pasti. Namun semuanya memang sudah terjadi. Berbagai sumpah-serampah disimpannya dalam hati untuk pria yang bergelar mantan suaminya.

Mantan suami? bukankah mereka belum bercerai? Jadi status mereka sekarang adalah apa? Salsa tak tau, yang jelas menurutnya dirinya dan Reon tak memiliki hubungan lagi.

Apa Salsa senang saat Reon mengetahui tentang Gino? Jawabannya adalah tidak. Salsa sama sekali tak menyukainya, namun dalam lubuk hatinya dirinya merasa lega, entah untuk hal apa. Disisi lain Salsa juga merasa kesal, karena Reon mengetahui tentang Gino.

Salsa takut, suatu saat Reon mengambil Gino dari Salsa. Karena pada dasarnya Reon bisa melakukan hal itu, apalagi dengan kekuasaan juga apa yang dipunyai olehnya. Pikiran itu terus-menerus menghantui pikiran Salsa, kadang bahkan sampai terbawa mimpi. Ini benar-benar buruk.

Salsa menggelengkan kepalanya, saat bayangan itu kembali hadir dalam pikirannya. Ia mengambil tangan Gino yang terbebas dari infus untuk di kecup nya.

"Mama harap kita bakal sama-sama terus, ya, Gino sama Kakak Silla juga."

•••

"Kecelakaan Arga memang direncanakan. Ada dua mobil yang mengikuti mobil yang ditumpangi oleh Arga memang di sengaja, menurut kejadian saksi yang melihatnya ada dua mobil yang saat itu mengapitnya sehingga mobil itu kehilangan kendali dan menabrak tiang sampai akhirnya terjun ke jurang. Kedua mobil itu langsung kabur, sehingga seperti kecelakaan tunggal. Apalagi saat kepolisian mengatakan bahwa remnya juga tak bisa berfungsi." jelas pria dengan setelan hitam dengan memberikan beberapa bukti kehadapan Reon.

Mereka bertemu di tempat yang privasi, hanya bertiga dengan dua orang kepercayaan Reon dan dirinya.

"Ini sudah jelas direncakan, Reon."

"Mereka sengaja membuat kejadian begitu dengan membersihkan bukti-bukti yang ada. Salah-satu penyebabnya adalah karena kau memilih Arga sebagai partner bisnis untuk anak perusahaan baru, yang jelas keuntungannya besar." jelas pria yang satunya lagi. Ia memberikan sebuah map yang berisi diagram penghasilan perusahaan Arga.

"Disana juga sudah jelas, bahwa Arga adalah orang yang pintar dan bertanggungjawab diajak bekerjasama. Tercatat dari diagram penghasilan perusahaannya yang stabil dan kadang melonjak. Apalagi saat dirinya menjalin kerjasama dengan pabrik makanan. Menurut orang-orang yang pernah bekerjasama dengannya, Arga adalah orang yang begitu jujur dan bertanggung jawab." jelas salah seorang pria dengan kaos putih tersebut.

"Lalu kenapa mereka mencelakakan Arga, Bang? Bukankah menurut jejak bisnisnya dia adalah partner yang bagus." Reon berucap bingung, dirinya mengambil map yang diberikan padanya, memperhatikannya dengan teliti.

Angga, orang kepercayaannya Reon itu mendengus kesal. "Masa kau tak mengerti sih?!" kesalnya.

"Bagaimana dia mau mengerti, sudah jelas disini bahwa kinerjanya memang benar-benar baik." Doni. Pria yang disebelahnya menyenggol lengan Angga.

"Iya-iya."

Reon hanya memutar bola matanya malas, melihat perdebatan dari kedua orang dihadapannya kini.

"Arga pernah ditawari untuk bekerjasama dengan pesaing bisnis mu. Kabarnya mereka meminta Arga untuk bermain curang dalam kerjasama dengan perusahanmu, mengambil hatimu agar Arga menjadi orang terdekatmu. Sehingga dengan begitu, Arga akan dengan mudah membuatmu untuk sedikit terbuka dengannya walaupun terdengar aneh."

"Mereka meminta Arga mencuri berkas penting juga rahasia-rahasia, serta file perusahaan mu. Keuntungan Arga sudah jelas sangat besar di sini. Mereka menawarkan 85 % keuntungan untuknya." Doni menjelaskan, lalu memberikan lagi beberapa lembar kertas yang berisi perjanjian-perjanjian mereka dahulu.

"Arga menolaknya, sehingga mereka menjadi dendam dan akhirnya mencelakakannya?" tanya Reon.

"Benar."

"Kau tau, yang paling mengejutkan lagi pesaing bisnismu ternyata adalah mantan kekasih istrimu."

"Maksudnya?" tanya Reon bingung.

"Orang bertopeng yang selama ini membuat hidupmu tak tenang adalah dia. Dia juga adalah dalang dimana kejadian penusukan Salsa enam tahun lalu. Dirinya semakin murka denganmu saat mendengar kabar Salsa kecelakaan," jelas Angga tenang. Ia mengambil tas yang dibawanya lalu mengeluarkan semua isinya untuk diperlihatkan kepada Reon.

"Pria itu benar-benar terobsesi dengan istrimu, sehingga ketika kabar tentang kematian Salsa naik bersamaan dengan terbongkarnya perselingkuhan mu, dia semakin mengincar mu." Dino menjelaskan, lalu memberikan beberapa lembar foto pada Reon.

Foto seorang pria dengan pakaian hitam, yang tengah memeluk Salsa. Sepertinya foto ini belum lama didapatnya.

"Dia adalah orang lembut bagi Salsa. Juga sekaligus orang berbahaya bagimu, dia memiliki banyak koneksi, permainan taktik nya juga begitu bagus dan rapih. Ku ingatkan padamu Reon dia adalah orang berbahaya," jelas Dino.

Reon menatap kedua pria dihadapannya dengan tatapan sulit di artikan. "Aku tau siapa dia sebenarnya. Dia memang bukanlah orang yang mudah ditaklukkan. Tapi aku benar-benar tak menyangka bahwa dirinya segila ini."

•••

Hayoo ada yang bisa nebak siapa orangnya. Baca ulang dari part satu sampai part sepuluh, disana jawabannya.

16jan2022

Reon & Salsa [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang