|| 46. Many secrets

412 28 5
                                    

Happy Reading!

•••

"Apa kabar Mayra?" tanya Salsa. Ia mengabaikan pertanyaan-pertanyaan juga ucapan-ucapan Reon yang dilemparkan padanya sejak tadi.

Sekarang, keduanya duduk berdampingan dengan menatap lurus pada Gino yang terlelap, sudah jam sebelas malam, namun keduanya benar-benar masih terjaga dan belum tidur. Sedangkan Silla, anak itu tadi tidur ke panti. Karena katanya dirumah sakit tidak enak, tapi nanti ia ingin kembali lagi untuk menunggu Gino bangun.

Reon terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya menatap Salsa kembali dengan senyuman tipis.

"Mayra pergi ke luar negeri. Aku gak tau kabarnya sekarang gimana, Sa." jelas Reon dengan jujur. Mereka memang tak lagi berkomunikasi sejak kejadian lima tahun lalu. Benar-benar tak komunikasi bahkan tak tau kabar masing-masing.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya, Sa?" tanya Reon bingung.

"Kenapa gak saling kabari lagi?"

Reon bungkam. Ia benar-benar tak tau harus menjawab apa ataupun merespon bagaimana, karena ini adalah kali pertama mereka saling berbicara karena Salsa baru meresponnya.

"Kenapa? Jawab."

"Aku gak tau, Sa. Kami benar-benar udah gak saling komunikasi lagi sejak kejadian itu," ucap Reon.

"Kejadian itu? Saya kecelakaan sampai mati yang versi anda?" tanya Salsa sengit. Bahkan Salsa memangilnya dengan kata 'Saya' 'Anda' saat berhadapan dengan Reon. Salsa mencoba se-asing itu.

"Sa, jangan bilang gitu."

"Kenapa benar, kan?" tanya Salsa. Wanita itu bahkan menatap balik Reon yang tengah menatapnya dengan tatapan datar.

"Saya gak tau, jika saat itu saya tak mengetahuinya atau sebaliknya jika saya tak mati. Apa anda akan menyesal?" tanya Salsa sengit.

Salsa sudah mengetahui semuanya, tentang keadaan Reon, kehidupannya bahkan kisahnya selama lima tahun ini dari Keno. Namun, Salsa hanya ingin mencari tau lagi tentang kebenaranya dari Reon sendiri.

Reon bungkam. Ucapan Salsa benar adanya. Namun, Reon benar-benar tak tau harus merespon bagaimana lagi untuk ini. Reon menyesal dan bingung.

"Tampar aku, Sa. Pukul. Apapun itu asal itu bisa buat kamu lega." Reon mengambil tangan Salsa dan menampar kan pada pipinya.

Salsa hanya bergeming, tak merespon lagi Reon setelahnya.

Reon menatap Salsa putus asa, mengusap wajahnya frustasi lalu menangis. Benar-benar menangis. Hal yang membuat Salsa terkejut namun lebih memilih tak melakukan apapun untuknya.

Reon menangis terisak dihadapan Salsa, tak ada respon dari Salsa. Salsa hanya menatap dengan tatapan datarnya. Menurut Salsa Reon itu sedang frustasi, Salsa tau. Namun untuk apa pentingnya bagi Salsa, mereka bahkan telah usai.

"Sudahlah. Semuanya sudah berlalu dan kita sudah usai. Anggap saja kejadian dulu itu kenangan buruk."

Salsa menepuk bahu Reon dua kali, sebelum akhirnya berdiri dan menghampiri Gino, memilih untuk duduk di kursi dekat tempat Gino terlelap.

Reon menghela nafasnya panjang, lalu menatap Salsa dengan sendu sampai akhirnya dering ponselnya membuatnya mengalihkan pandangan.

"Aku keluar sebentar mengangkat telepon," pamit Reon, yang hanya dijawab gumaman oleh Salsa.

•••

"Dalangnya mereka tuan, kami baru mendapatkan titik terang ketika salah seorang suruhannya meninggalkan jejak yang cukup jelas." Telinga Reon menajam mendengarnya. Sudah lima tahun berlalu dan orang suruhannya yang bahkan benar-benar ahli baru mengetahui dalangnya.

"Kecelakaan Arga juga, sudah direncanakan."

"Maksud mu? Apa motif mereka?" tanya Reon bingung.

"Nyonya Salsa menjadi alasan utama juga kuatnya. Awalnya motif mereka hanya satu, namun ada kesempatan dan musuh bisnis dari anda banyak yang menjalin kerjasama dengannya sehingga mereka bersatu." Reon menyimak dengan baik penjelasan dari orang itu.

"Mereka? Benar-benar senekat itu." Reon mengeram marah, tangannya mengepal sampai memutih menahan emosi.

"Banyak yang harus kami jelaskan kepada anda tuan. Termasuk tentang nyonya Tania. Saya tak bisa menjelaskan secara rinci disini. Ada banyak hal yang ingin saya sampaikan kepada anda. Kita bertemu ke alamat yang saya kirim sekarang, supaya semuanya jelas. Saya tunggu." Seseorang diseberang sana mengakhiri panggilan mereka.

"Baik."

Reon memijit pelipisnya yang rasanya benar-benar pusing sekarang, sebenarnya dia tak rela meninggalkan Salsa dan Gino. Namun ini juga penting, tentang mereka juga rahasia serta alasan dari semua kisah mereka.

•••

14jan2022

Reon & Salsa [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang