|| 21. Manjanya Reon 2

465 25 0
                                    

Happy Reading!

•••

Reon Sedari tadi memeluk Salsa dari belakang. Salsa yang memasak kesusahan melakukan aktivitasnya. Apalagi Reon memeluknya sembari meletakkan dagunya di bahunya.

"Kak Reon lepas."

"Aku mau masak! Susah kalo kayak gini masaknya," ketus Salsa.

Reon seolah tak mendengar. Pria itu acuh saja. Reon hanya diam tanpa menjawab ucapan Salsa.

Bukannya makin menjauh, Reon malah menyembunyikan wajahnya dileher jenjang sang istri. Sesekali Reon menggesek-gesek hidungnya di leher sang istri.

"Kak!"

"Hm."

"Kakak Kenapa si?" tanya Salsa, masih dengan nada ketusnya.

"Pengen peluk!" rengek Reon.

Salsa memutar bola matanya malas.

Kenapa akhir-akhir ini Reon begitu manja, si? pikirnya.

"Manja banget si lo!" ketus Nayla. Gadis dengan piyama tidur itu, tak sengaja mendengar ucapan Reon yang merengek tadi. Nayla memang masih disini, terhitung sudah hampir sebulan.

Nayla juga baru saja turun dari atas dan sudah melihat pemandangan yang begitu menyedihkan, bagi dirinya.

kedua manusia yang sedang memamerkan keromantisannya, membuat Nayla lagi-lagi mencibir kesal. Mereka tak bisa menjaga perasaan Nayla, jujur, Nayla iri. Ingin juga.

"Terserah gue. Lagian lo gak ada pasangan apa?" Reon membalas tak kalah ketus.

Pria itu masih diposisi yang sama, tanpa malu dihadapan adik sepupunya. Ia memeluk Salsa, dan kembali menggesek hidung mancungnya di leher Istrinya tersebut.

Nayla mendelik.

"Kak Salsa!"

"Biar aku aja yang masak. Kakak sama si manja istirahat aja," ucap Nayla. Gadis itu menghampiri keduanya lalu mengambil alih pekerjaan Salsa.

Salsa tak enak pada adik iparnya tersebut. Bukan apa, Bi Sum, Asisten rumah tangga mereka, juga sedang pulang kampung karena ada keluarganya yang sakit. Beliau cuti selama beberapa hari ke depan.

"Maaf ya, ngerepotin," ujar Salsa.

"Santai Kak. Justru aku yang ngerepotin loh," ucap Nayla santai.

"Mendingan Kakak urus aja, si itu." Mata Nayla melirik pada Reon, yang juga menatapnya kesal.

Salsa menganggukkan kepalanya.

•••

Sekarang keduanya sedang ada diruang tamu. Reon tidur dengan posisi di paha Salsa sebagai bantalan. Sembari tangannya memeluk perut ramping istrinya.

Reon juga menggesekkan hidungnya ke perut Istrinya, yang tertutupi oleh baju kaos yang dikenakan Salsa. Entahlah mengapa akhir-akhir ini, Reon suka melakukannya.

"Kakak kenapa si?" tanya Salsa risih. Reon sangat suka menempel padanya, Salsa risih. Bukannya apa hampir setiap saat Reon begini.

Apalagi selama seminggu ini, Reon memilih bekerja dari rumah. Ia lebih memilih berada di dekat Salsa.

"Pengen peluk."

Salsa memutar bola matanya jengah. Selalu saja begitu, ketika Salsa bertanya, Reon menjawab pertanyaan Salsa dengan kata-kata yang sama.

"Sayang!"

"Hm."

"Pengen Rujak. Tapi, suruh Arya yang belinya."

"Ha?"

Salsa makin pening dengan permintaan Reon. Arya? Sungguh harus meminta pria itu. Salsa benar-benar tak akrab dengan sahabat suaminya tersebut, apalagi sikapnya memang begitu dingin dan datar.

Jika tak dituruti, Reon akan terus merengek bak anak usia empat tahun.

•••

Pendapat kalian mengenai Part ini?

Jaga kesehatan. Ingat!

Revisi
16nov2021

Reon & Salsa [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang