|| 24. Pelukan

439 25 0
                                    

Happy Reading!

•••

Satu Bulan berlalu.

Salsa tengah berada di ruang tamu, menonton televisi, sekarang. Nayla sudah kembali ke Inggris dua hari lalu.

Salsa juga tidak boleh terlalu banyak melakukan pekerjaan rumah oleh Reon. Suaminya tersebut sudah sangat-sangat posesif terhadap dirinya, saat mengetahui bahwa ia tengah mengandung.

Bundanya dan mertuanya juga sama, kedua wanita itu hampir setiap hari ke rumahnya. Hanya untuk memastikan bahwa Salsa sudah makan atau belum, dan hal-hal kecil lainnya.

Salsa menghela nafasnya kasar.

Bosan.

Itulah yang sedang ia rasakan, sudah Dua Minggu ini dia hanya di rumah. Lama berfikir, akhirnya ia memutuskan untuk menemui Reon ke kantornya saja. Setelahnya Salsa langsung bersiap-siap.

•••

"Non!"

Gadis itu menoleh dan mendapati pembantu mereka, Bi Sumi atau yang sering dipanggil Bi Sum. Wanita itu tersenyum kepada Salsa, lalu membereskan piring-piring yang kotor.

"Bi!"

Bi Sum menatap kearah Salsa yang baru saja memanggilnya. Ia tersenyum saat mendapati Salsa yang sepertinya bingung untuk bicara.

"Non gak usah canggung sama saya, anggap aja udah lama kenal non!" Bi Sum berujar sambil tersenyum. Salsa langsung tersenyum saat mendengar penuturan Bi Sum, ia langsung mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Makasih Bi!"

"Bi, Biasanya kak Reon suka makan apa?"
tanya Salsa. Bukannya tidak tau, apa makanan yang disukai pria itu. Hanya saja Salsa takut selera Reon berubah-ubah.

"Biasanya Sup Ayam, non."

Salsa tersenyum saat mendengar penuturan Bi Sum. Reon sama. Reon masih menyukai Sup Ayam.

"Kalo gitu, Salsa mau masak Sup aja!" ujarnya girang.

Salsa langsung beranjak dari duduknya dan berjalan menuju dapur, membuat Bi Sum yang memperhatikan majikannya tersebut tersenyum kecil.

•••

Sudah jam Sebelas siang. Salsa sudah menyelesaikan acara masaknya. Ia tersenyum puas, saat melihat semua makanan yang tersaji dimeja makan.

Salsa mengambil handphonenya, ia akan menyuruh Reon untuk pulang dan makan siang di rumah, mungkin Reon akan memaafkan dirinya. Gadis itu langsung tersenyum, saat Reon mengangkat telepon darinya.

"Kak! Kakak bisa makan malam di rumah gak hari ini?"

"Maaf, Sa. Kakak lagi gak bisa pulang. Banyak kerjaan. Mungkin juga tiga hari ke depan Kakak gak bakal pulang. Kakak ada kerjaan di luar kota. Kakak harap kamu ngerti."

Senyuman Salsa yang tadi sumringah, langsung hilang. Kekecewaan terpancar jelas di wajahnya. Belum sempat lagi ia akan bicara, Reon mematikan panggilan sepihak.

Salsa tersenyum hambar. Usahanya sama sekali tidaklah berguna. Masakan yang ia buat tidak ada artinya sekarang. Bahkan Salsa belum sempat melanjutkan ucapannya, Reon sudah mematikan panggilan sepihak.

Sebenarnya kenapa suara Reon tadi juga terdengar begitu gelisah? Apa yang terjadi dengannya?

Salsa berusaha berfikiran untuk tetap positif. Mungkin masalah perusahaan Reon sedang rumit.

Atau ... Entahlah Salsa hanya berharap Reon baik-baik saja.

•••

Sudah dua hari berlalu.

Reon belum kembali. Salsa? Tak ada aktifitas yang dilakukannya. Hanya dirumah saja.

Kemarin Salsa mendapatkan telepon dari orang yang tak dikenali. Orang misterius itu menjelaskan kepada Salsa, tentang alasan mengapa Reon selingkuh dahulu.

Telepon itu membuat Salsa bingung. Mungkin hanya orang iseng saja. Dan lucunya orang itu menjelaskan seolah kebenaran yang membuatnya makin bingung, karena merasa aneh dengan orang tersebut.

Bagi Salsa masalalu hanyalah masalalu dan biarkan berlalu.

Sejujurnya dirinya juga penasaran, namun Salsa memilih untuk mendengarkan cerita itu dari Reon. Salsa ingin Reon terbuka dan jujur.

•••

Salsa berjalan dengan santai masuk kedalam kantor Reon. Banyak orang-orang yang menyapanya hangat dan menunduk hormat padanya.

Tadi Reon menghubungi Salsa, bahwa Reon telah kembali. Namun tak bisa langsung ke rumah, karena dirinya tengah ada pekerjaan penting di kantor.

Reon kembali, namun langsung ke perusahaan lagi, bukan pulang langsung ke rumah.

Jadinya Salsa berinisiatif untuk membuat kejutan pada Reon, dengan datang di kantornya.

"Salsa!"

Salsa menoleh dan mendapati Alia yang tengah menghampiri dirinya, wajah gadis itu sepertinya sedang gelisah.

Alia Melinda. Sahabatnya semasa SMA dahulu. Salsa lupa memperkenalkannya. Alia adalah sahabat Salsa mereka bersahabat dari SMA dan berpisah ketika Salsa pindah, mereka bertemu lagi saat Salsa menikah dengan Reon.

Salsa bertemu di perusahaan inilah, karena Alia ternyata bekerja sebagai salah-satu karyawan disini.

"Kenapa?"

"Lo mau kemana?" tanya Alia gugup.

Salsa bingung. Ada apa dengan Alia?

"Ketemu kak Reon. Kenapa?"

"Mending Lo pulang aja dulu!"

"Maksudnya?"

"Pak Reon lagi gak bisa di ganggu." Alia gelagapan.

Salsa menatap Alia semakin bingung.

"Dia gak akan marah Alia, aku Istrinya."

•••

Salsa membuka pintu ruangan Reon dengan riang. Setelah pintu terbuka, pemandangan asing terjadi di depannya.

Reon berpelukan dengan seorang gadis. Maksudnya, gadis itu memeluk Reon. Pertanyaan Salsa kenapa Reon tak menolak? Jika dirinya tak membalas.

Gadis itu langsung melepaskan pelukannya saat pintu terbuka yang memperlihatkan Salsa.

•••

24nov2021

Reon & Salsa [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang