|| 19. Manjanya Reon.

526 25 2
                                    

Happy Reading!

•••

Salsa yang baru saja keluar dari kamar mandi, terkejut saat mendapati Reon yang sedang duduk di pinggir ranjang. Suaminya itu duduk di tepi ranjang, seolah menunggu Salsa keluar kamar mandi. Atensinya juga tubuhnya sepenuhnya menatap pada Pintu kamar mandi.

Salsa yang melihat Reon cukup terkejut, namun mencoba tersenyum untuk menutupi kecanggungan yang jelas dirasakan olehnya. Untunglah, Salsa sudah memakai piyama tidur. Jadinya tak harus begitu malu saat berhadapan dengan suaminya.

"Kok kakak cepet banget pulangnya? Katanya di London tiga hari?" tanya Salsa bingung, yang juga memecahkan keheningan juga tatapan keduanya yang tengah saling menatap.

Kenapa Reon pulang secepat ini? Bukankah katanya kemarin tiga hari, pria itu pergi untuk urusan kantornya?

Reon yang mendengarkan pertanyaan dari Istrinya, menatap aneh ke arah Salsa dengan penuh selidik dan tajam.

"Kenapa gak seneng kalo aku pulang cepet?" ketusnya.

Jujur. Reon benar-benar tak suka ketika Salsa bertanya begitu. Bukankah yang harusnya Reon dapatkan adalah pelukan kerinduan, atau sambutan hangat dari sang istri.

Walaupun memang terkesan agak lebay, tapi Reon benar-benar merindukan sang istri. Meskipun nyatanya mereka baru saja berpisah sehari. Reon pergi saja kemarin malam, dan pulang malam lagi kesini.

Salsa yang mendengar perkataan Reon,  langsung menggeleng.

"Bukan gitu, Kak!"

"Tapi, Salsa bingung aja gitu. Cepat banget, Kakak pulang. Padahal baru kemarin malam kakak pergi dan bilang kalau di sana tiga hari." Salsa menjelaskan.

Reon menatap Salsa penuh selidik. "Jadi kamu gak kangen aku?"

"Ha?"

"Berarti kamu gak kangen aku, makanya nyuruh aku lama di sana. Iya?" tuduh Reon.

What! Kenapa dengan suaminya ini? pikir Salsa bingung.

Reon berdiri menghampiri Salsa, lalu langsung memeluk Istrinya tersebut. Pria itu menyembunyikan wajahnya di leher jenjang istrinya.

"Kangen sama kamu."

"Gombal."

"Seriusan, sayang."

Ucapan Reon, langsung membuat pipi Salsa menjadi memanas. Reon sudah sering mengombali dirinya, tapi kenapa masih saja malu?

Mencoba menormalkan detak jantungnya. Salsa lantas melepaskan pelukan Reon lalu tersenyum.

"Mandi dulu gih, kakak bau." Reon yang mendengar ucapan Salsa, langsung memajukan bibirnya beberapa senti.

Kenapa Salsa tidak bisa diajak romantis? Padahal dirinya begitu merindukannya, pikir Reon sebal.

Reon mengambil handuknya dengan malas. Ia berlalu memasuki kamar mandi dengan raut wajah kesalnya, membuat Salsa yang melihatnya hanya tersenyum geli.

"Dasar bayi besar, udah gede masih aja suka ngambek." Gerutu Salsa.

Ingin menemui Nayla, tapi gadis itu sudah tidur tadi, mungkin lelah karena mereka seharian penuh menghabiskan waktu keluar bersama. Padahal baru jam tujuh malam.

Salsa memutuskan mengambil ponselnya, lalu berbaring di ranjang sambil memainkannya.

Reon keluar dari kamar mandi dengan handuk sebatas pinggang. Pria itu mendekati Salsa tanpa berganti pakaian dahulu.

Reon langsung memeluk tubuh Istrinya tersebut dengan tiba-tiba, sehingga membuat Salsa kaget.

Reon mengambil ponsel yang Salsa pegang, meletakkannya didekat meja. Ia menatap mata Salsa dengan pandangan teduhnya, membuat Salsa hanya bisa bernafas pasrah.

•••

Pendapat kalian mengenai Part ini?

Jaga kesehatan. Ingat!

Revisi
13nov2021

Reon & Salsa [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang