Berhubung ini karya pertamaku, mohon dimaafkan apabila banyak typo dan kata-kata yang tidak sesuai EYD. Kalian boleh kasih aku masukan kok,
Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!
Jangan jadi silent Readers pren!
*****
^SELAMAT MEMBACA^
*****
Raqueenza sedang fokus dengan tugasnya. Akibat semalam debat dengan Rosmala--Mamahnya membuat ia gabut dan memutuskan untuk membaca Wattpad semalaman. Bagi gadis itu Wattpad adalah healing yang paling tepat selain tidur.
Ditambah lagi nyeri pada bagian perutnya membuat ia malas untuk melakukan kegiatan apapun. Gadis itu berpikir, apakah magh yang ia derita semakin memburuk? Atau ada penyakit lain?
"Ra, masih banyak nggak?" suara lembut Huzna menghentikan aktifitas menulis Raqueenza.
"Lumayan," sahut Raqueenza. Gadis itu kembali menatap buku tugasnya dengan terus meremas perutnya.
Huzna mengangguk. Kemudian ia menarik bangku disebelah Raqueenza dan duduk di sana. "Sebentar lagi bel loh, Ra."
"Biarin aja, bentar lagi selesai kok kalem."
Sebenarnya, Raqueenza bisa saja meminta tolong Rayhan untuk mengerjakan tugasnya, supaya dirinya tidak usah repot seperti ini. Tetapi, ia tidak mau terus-terusan merepotkan sahabatnya itu.
Rayhan sangat baik. Soal perasaan dirinya terhadap Rayhan hanya sebatas sahabat. Untuk saat ini tidak lebih dari itu. Ia merasa nyaman saat berada di sisinya. Tapi terkadang ia sangat takut kehilangan laki-laki itu, karena bagi Raqueenza, Rayhan itu seperti cahaya untuk hidupnya yang kelam.
"Oke. Semangat Queennya Rayhan!" ujar Huzna sambil tertawa menjauhi Raqueenza. Jika dirinya tidak segera pergi jauh dari hadapan Raqueenza, sudah dapat dipastikan ia akan mendapat amukan dari gadis itu.
Raqueenza tidak ada minat sedikit pun untuk meladeni ledekan Huzna. Tenaganya sudah terkuras akibat sakit yang ia rasakan. Yang terpenting sekarang ia harus segera menyelesaikan tugasnya supaya tidak mendapatkan hukuman.
"Ayo, lo pasti kuat, Ra!" ucap Raqueenza menyemangati dirinya sendiri.
Setelah beberapa menit mengerjakan tugasnya, akhirnya tugas itu sudah siap untuk dikumpulkan.
"Akhirnya," gumam Raqueenza.
Sekarang ia bisa bernapas lega, karena tidak ada lagi beban yang memberatkan kepalanya. Namun jangan lupakan rasa sakit yang sejak kemarin ia sembunyikan dari keluarga. Lagian, untuk apa Rosmala tau akan kondisinya, toh wanita itu tidak akan peduli.
Raqueenza mencengkram kuat pena yang ia pegang. Ia menghirup udara dengan perlahan lalu menghembuskannya.
"Sebenarnya gue kenapa?"
*****
Bel telah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, tetapi belum ada guru yang masuk ke dalam kelas.
Gesti, murid paling pintar di kelas 12 TKJ 1 mengatakan bahwa semua guru sedang mengadakan rapat penting yang menyebabkan jam kosong.
Teman sekelas Raqueenza bersorak senang, jam kosong adalah surga bagi banyak siswa. Begitu pun dengan anak laki-laki di kelas Raqueenza, mereka sudah siap dengan ponsel di tangan masing-masing untuk memainkan game.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUEENZA
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA !!! ⚠️MENGANDUNG KATA KASAR DAN UMPATAN. JADI BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN⚠️ ****** "Setitik cahaya, menuju kenangan." ****** Bagaimana jika keluarga yang kalian miliki sekarang jauh dari impian? Bagaimana jika kalian mempu...