EPILOG

366 44 40
                                    

Hai semua!

Akhirnya hari ini aku mau up part epilog,

Gimana? Kalian siap bacanya? Jangan lupa tekan bintang noh di bawah, komen juga biar aku tahu kalian lagi baca cerita ini

Setelah baca cerita ini aku yakin kalian bakal senyum-senyum gak jelas

Udah siap senyum, kan?


*****

^SELAMAT MEMBACA^

*****


Rayhan keluar dari toko aksesoris dengan tersenyum. Barang incaran beberapa hari yang lalu kini sudah ada dalam genggaman. Lelaki itu melihat ke seberang jalan di mana ada seorang gadis yang sedang melambaikan tangannya.

Tanpa ada keraguan, lelaki itu melangkahkan kakinya meninggalkan toko tersebut. Baru dua langkah kaki panjangnya melangkah tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Rayhan mengambil ponsel berlogo apple itu lalu melihat siapa yang mengirim pesan untuknya.

081221xxxx
Jauhin gadis itu atau kamu akan menyesal.

Rayhan meremas ponselnya dengan kuat. Dia sudah bisa menebak siapa pemilik nomor baru tersebut. Dengan dada yang bergemuruh hebat, lelaki itu mengetikan balasan.

RayhanLegard
Jangan harap saya akan mengikuti perintah anda.

Rayhan kembali memasukan ponselnya ke dalam saku dengan perasaan kesal. Bagaimana pun dia tidak akan mengikuti kemauan pria itu untuk menjauhi Raqueenza.

Laki-laki itu menghela napasnya perlahan. Melangkahkan kakinya kembali untuk menyebrang jalan. Keadaan jalanan yang begitu ramai membuat dirinya harus menunggu beberapa detik hingga keadaan jalanan aman untuk menyebrang. Namun, mata laki-laki itu membulat sempurna saat melihat mobil melaju kencang dari arah kiri menuju seorang gadis yang sedang menyebrang jalan.

"Raqueenza."

Rayhan berlari menghampiri Raqueenza sebelum terlambat. Laki-laki itu dapat bernapas lega sebelum suara benturan terdengar memekakan telinga. Benturan yang amat keras dibagian perutnya membuat seseorang mengerang keras. Kesadarannya perlahan menurun, matanya melirik sekilas plat mobil yang memilih kabur tanpa mau bertanggung jawab.

"B 124 KA," gumamnya.

*****

Raqueenza sempat terkejut saat dirinya mendapat dorongan dari seseorang yang menyebabkan dirinya terjatuh ke bahu jalan. Refleks gadis itu menutup kedua matanya saat menyaksikan sebuah mobil menabrak tubuh seseorang.

Jantung gadis itu berdetak cepat, dadanya terasa sesak, air matanya tak tertahankan lagi. Baru saja ia menyaksikan kejadian dimana sebuah mobil melukai lelaki yang dia sayang.

Dengan berderai air mata. Raqueenza berlari menghampiri tubuh Rayhan yang sudah tergeletak diatas aspal dengan dipenuhi darah.

"Rayhan! Ayo bangun, Ray!" Raqueenza menaruh kepala Rayhan ke pangkuannya.

"Ray,"

Sayup-sayup Rayhan dapat mendengar suara kekasihnya, ia mencoba membuka matanya meski rasa nyeri begitu hebat menyerang kepalanya dan pinggulnya.

"Queen ..."

"Jangan nangis." Rayhan mengusap pelan air mata Raqueenza di wajah gadis itu.

"Jangan tinggalin aku, Ray."

RAQUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang