RAQUEENZA || 4.PERMINTAAN MAAF

345 187 87
                                    

Berhubung ini karya pertamaku, mohon dimaafkan apabila banyak typo dan kata-kata yang tidak sesuai EYD. Kalian boleh kasih aku masukan kok,

Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!

Jangan jadi silent Readers pren!

*****

^SELAMAT MEMBACA^

*****

Mobil putih milik Anzel melaju membelah jalanan kota yang terlihat mulai padat. Sekarang saatnya jam kantor pulang, bahkan beberapa kali mereka harus terjebak macet.

Anzel tersenyum ketika melihat gadis yang sedang duduk di sampingnya, ia bahkan tidak menyangka, kalau dia bisa sedekat ini dengan gadis itu. Gadis yang dulu hanya disukai dari kejauhan, kini berada di sampingnya.

"Selangkah lagi gue bakalan dapetin lo." batin laki-laki itu.

"Anzel!" panggil gadis itu menyadarkan Anzel yang sedang berkecamuk dengan pikirannya sendiri.

"Iya Ra, kenapa?"

"Anterin gue ke rumah Rayhan, oke?"

"Ke rumah Rayhan?" Anzel melihat kearah Raqueenza sejenak meminta penjelasan.

"Iya, Gue mau mampir ke sana."

Anzel menganggukkan kepalanya,
"Ya udah, nanti gue anterin lo ke rumah Rayhan."

"Thanks," ucap Raqueenza dengan senyum tulus.

Setelah percakapan di antara keduanya telah selesai, suasana di dalam mobil mendadak kembali hening. Tanpa sadar, mobil yang mereka kendarai telah sampai di depan rumah mewah. Rumah dari seorang Rayhan Legard. Dengan segera, Anzel menghentikan laju mobilnya tepat di depan gerbang rumah Rayhan.

Raqueenza bersiap turun dari dalam mobil. Tetapi, dengan tiba-tiba Anzel mencekal tangannya. Gadis berparas cantik itu pun dengan segera menetralkan rasa keterkejutanya. Ia berbalik dan tanpa sengaja bola mata indah mereka bertemu. Hening beberapa saat, hingga pada akhirnya Raqueenza membuka suara.

"Ada apa, Zel?"

Anzel dengan cepat melepaskan tangan Raqueenza.

"nggak papa Ra, thanks untuk hari ini ya," kata Anzel yang dijawab anggukan singkat oleh Raqueenza.

"Iya sama-sama."

"Gue ada sesuatu buat lo." laki-laki itu mengambil kotak yang berada di jok belakang mobil, lalu menyerahkan kepada calon pacarnya.

Raqueenza menyipitkan matanya. "Apa?"

"Buka aja," perintah Anzel kepada Raqueenza.

Dengan perlahan Raqueenza membuka kotak tersebut. Tanpa sadar bibir mungil Raqueenza terangkat membentuk lengkungan yang indah.
Di dalam kotak itu terdapat dua buah gelang berwarna biru muda yang cantik. Di sana juga tertulis huruf R dan juga A lalu di antara kedua huruf tersebut terdapat hiasan rilakkuma. Raqueenza mengangkat gelang itu dan memperhatikan secara detail.

"Cantik," ucap Raqueenza tanpa menghilangkan lengkungan indah di wajahnya.

"Lo suka, Ra?"

"Suka! Tapi ini maksudnya apa?" tanya Raqueenza sambil menunjuk dua huruf yang berada di gelang tersebut.

Anzel terdiam beberapa saat, sekarang belum waktunya dia mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya kepada gadis ini. Anzel mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Raqueenza.

RAQUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang