RAQUEENZA || 43.OBAT ASING

195 47 20
                                    

Hi semua! Apa kabar?
Lama aku nggak nyapa kalian

Kalo boleh tahu kalian kangen nggak sih aku up?

Boleh minta saran nggak, apa sih kurangnya cerita ini? Kok sepi amat?

Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!

Jangan jadi silent Readers pren!


*****

^SELAMAT MEMBACA^

****"


Rayhan membuka pintu kamar Raqueenza dengan pelan. Ia dapat melihat gadisnya kini sedang berdiri di depan meja rias dengan kedua tangan yang sibuk menguncir rambut.

"Pacar biadab!"

Raqueenza melirik Rayhan dengan sinis dari pantulan cermin di depannya.

"Berisik! Gue bukan pacar lo!" ujar gadis itu yang kini sudah menatap Rayhan nyalang.

Rayhan menatap Raqueenza tajam. "Lah tadi katanya lo juga sayang sama gue, berarti kita pacaran!"

"Gue hanya bilang sayang sama lo, bukan mau pacaran sama lo!" tegas Raqueenza. Gadis itu berjalan menuju sisi ranjang untuk mengambil duduk di sana.

Rayhan mendengkus. "Kenapa gitu, sih!"

Raqueenza menaikkan sebelah alisnya. "Menurut lo?"

Rayhan menghela napasnya. Menetralkan kembali pikiran serta hatinya. Laki-laki itu berjalan menghampiri Raqueenza. Saat sampai di depan gadis itu, Rayhan kembali berjongkok di depannya.

"Ya udah, lo mau nggak nikah sama gue?"

Raqueenza melebarkan matanya, menatap tak percaya ucapan Rayhan barusan.

'Apa dia bilang? Nikah? Lulus sekolah aja belum udah ngajak nikah.'

Raqueenza mengulurkan tangannya ke arah Rayhan. Ia memegang dahi laki-laki itu.

"Lo waras kan, Ray?" tanya Raqueenza. Ia hanya takut jika yang ada di depannya sekarang bukan Rayhan melainkan jelmaan laki-laki itu.

Rayhan tersenyum. Kemudian, laki-laki itu meraih tangan Raqueenza yang berada di dahinya dan menggenggamnya.

"Gue waras kok, Queen."

Raqueenza menggelengkan kepalanya. "Nggak. Pasti otak lo lagi oleng."

Rayhan memutar bola matanya. "Gue serius. Gue udah jatuh cinta sama lo makanya ngajakin nikah," jelas laki-laki itu.

"Masih kecil udah ngajakin nikah."

Rayhan mengusap tangan Raqueenza pelan, memberikan gadis itu pengertian agar tidak salah paham. "Apa salahnya?"

Raqueenza nampak berpikir sejenak. Sepertinya meladeni ke-olengan Rayhan akan menyenangkan. Walaupun nanti akan jadi boomerang buat dirinya sendiri.

RAQUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang