Extra Part 2

191 17 0
                                    

Hi pren!

Lama nih aku gak nyapa...
Kalau boleh tau, asal kalian darimana?

Udah siap baca Extra Part 2 Raqueenza?

Jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini yaa

Jangan jadi silent readers pren!


*****

^SELAMAT MEMBACA^

*****

Raqueenza duduk di sisi ranjang. Gadis itu menunduk dalam. Dia merindukan sosok Rayhan yang selalu membuat hari-harinya bahagia.

Sudah dua bulan berlalu semenjak kejadian yang mengerikan itu terjadi, dirinya tak bisa beraktivitas seperti gadis normal lainnya. Bayang-bayang hadirnya Rayhan masih terasa begitu nyata.

Raqueenza mengambil layar ponselnya, gadis itu melihat semua foto Rayhan. Dadanya terasa sesak saat melihat semua potret Rayhan yang sedang menampilkan senyum di sana.

"Aku kangen, Ray!"

Mata Raqueenza memanas, bibirnya bergetar, pertahanannya pun runtuh. Gadis itu menangis.

Setelah sepuluh menit menangis, Raqueenza mengangkat wajahnya. Gadis itu tersenyum penuh arti.

"Sepertinya aku harus ketemu kamu, Ray, biar kangen ini terobati," monolog gadis itu.

Raqueenza mengambil tas kecil dan menuruni anak tangga secara perlahan. Kondisi kesehatan saat ini memang belum sepenuhnya membaik.

"Mau ke mana, Ra?"

Raqueenza membalikkan tubuhnya agar dapat bertatapan langsung dengan suara seseorang yang menginterupsi gerakannya.

"Mamah nggak ke kantor?"

Bukannya menjawab, gadis itu malah balik bertanya pada Rosmala.

Rosmala menggeleng pelan, dia menghampiri Raqueenza lalu mengusap pelan rambut panjang anak gadis kesayangannya. "Mamah mau nemenin kamu di rumah."

"Raqueenza baik-baik aja, Mah," tutur Raqueenza dengan tersenyum hangat.

"Iya, Mamah percaya. Ngomong-ngomong anak Mamah mau ke mana?" tanya Rosmala dengan tatapan penuh tanya.

"Mau ketemu Rayhan dong, Mah," sahut gadis itu begitu antusias.

"Ra... Ray--"

"Jangan dilanjutin, Mah, aku udah tau Mamah mau ngomong apa," sela Raqueenza. Bukan sekadar tahu, dia bahkan paham apa yang akan Rosmala katakan barusan.

"Aku cuma mau berkunjung ke makam Rayhan, Mah. Kangen," keluh gadis itu dengan raut wajah sendu.

Rosmala menghela napasnya. "Kamu ke sana sama siapa, Ra? Kondisi kamu belum pulih, mau Mamah antar?" tawar Rosmala.

"Biar saya aja yang nganterin Raqueenza, Tan," ujar Dewan yang baru saja memasuki rumah Raqueenza.

*****

Dewan masih terus memerhatikan Raqueenza. Gadis itu sedang bermonolog di depan gundukkan tanah dengan nisan bertuliskan nama 'Rayhan Legard'.

"Hai, Sayang! Kamu apa kabar?"

"Kamu kesepian nggak di sana?"

"Kamu udah ketemu sama, Tuhan?"

"Ray, jangan lupa bilang sama Tuhan biar jemput aku juga, supaya kamu ada yang nemenin," celoteh gadis itu semakin ngelantur.

RAQUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang