RAQUEENZA || 7.EFEK AIR HUJAN

270 158 47
                                    

Mohon dimaafkan apabila banyak typo dan kata-kata yang tidak sesuai EYD. Kalian boleh kasih aku masukan kok,

Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!

Jangan jadi silent Readers pren!

*****

^SELAMAT MEMBACA^

*****

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Laki-laki dengan tas punggung berwarna hitam berjalan memasuki kelas Raqueenza.

Ia menghampiri sosok gadis bersurai hitam kecokelatan yang sedang memasukan buku pelajarannya ke dalam tas.

"Queen..." panggil laki-laki tersebut.

Raqueenza menoleh ke asal suara. "Kenapa, Ray?"

"Lo beneran mau pulang nungguin gue sampai kelar rapat?"

"Beneran lah, Ray." jawab Raqueenza yakin.

"Tapi nanti lo mau nungguin di mana? terus sama siapa?"

"Gue nungguin di kelas Ray, ada Indri sama Lia juga di sini," jelas gadis itu.

"Ya sudah kalau gitu, gue ke ruang osis dulu. Lo jangan ke mana-mana sebelum gue datang ke sini," tegas Rayhan.

"Oke pak ketos."

*****

Raqueenza memainkan game di ponselnya, lama-lama ia merasa bosan karena tidak ada kegiatan lain. sedangkan Indri dan Lia, sibuk dengan laptopnya masing-masing.

Raqueenza menghampiri Indri yang sedang fokus menonton drama korea kesukaannya. Jujur, Raqueenza tidak begitu suka dengan drama korea seperti gadis pada umumnya. Dia lebih suka nonton film produk Indonesia atau membaca Wattpad. Tetapi kalau drama Thailand bisa di pertimbangkan lah.

"Serius amat mbak nontonnya," ujar Raqueenza.

"Iya lah, ini tuh film kesukaan gue tau. Lo mau nonton juga?" tawar Indri.

"Nggak ah, gue nggak suka film kaya gitu. Kalau F4 gue baru mau."

"Ya sudah sih, kalau nggak mau." Indri melanjutkan lagi acara nonton drakornya.

"In, gue laper. Temenin ke kantin yuk, jangan nonton drakor mulu."

Raqueenza mengguncangkan lengan Indri sedikit kencang.
Indri menghembuskan napas kasar, ia menghentikan aktivitas nontonnya.

"Apa sih, Ra. Ganggu tau nggak."

"Ayuk ah, temenin, In," rengek Raqueenza

Sebenarnya Indri merasa kesal kepada Raqueenza, karena Raqueenza mengganggunya. Tetapi cacing di perutnya juga sudah tidak bisa diajak kompromi lagi.

"Ya udah ayuk ke kantin, gue juga laper."

Raqueenza tersenyum sumringah, ia berdiri dari duduknya.

"Ayuk," jawab Raqueenza dengan penuh semangat.

Raqueenza dan Indri keluar dari kelas untuk menuju kantin. oh iya, untuk Lia, dia nggak mau ikut katanya lagi mager. Mereka berjalan melewati lapangan basket, ternyata tim basket SMK Lexus sedang latihan.

Indri berbisik tepat d itelinga Raqueenza.

"Ra, lo di liatin terus tuh." Indri menunjuk seseorang menggunakan dagunya.

RAQUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang