RAQUEENZA || 20.BAHAN TARUHAN

183 80 13
                                    

Selamat malam semua...

I'm come back here,

Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!

Jangan jadi silent Readers pren!


*****

^SELAMAT MEMBACA^

*****

Sepasang remaja berjalan di lorong sekolah. Mereka baru saja kembali dari rooftop setelah Raqueenza merasa lebih tenang. Sesampainya di depan kelas Raqueenza, mereka menghentikan langkahnya.

"Belajar yang bener," ucap Rayhan.

Raqueenza mengangkat satu tangannya ke depan dahi membentuk tanda hormat.


"Siap bos!"

Rayhan mengacak gemas rambut panjang Raqueenza yang tergerai.

"Nanti sepulang sekolah, gue ada kumpul sama Dewan. Lo mau gue anterin pulang dulu?" tawar Rayhan.

Belum sempat Raqueenza menjawab penawaran Rayhan, suara berat milik Anzel menginterupsi mereka.

"Raqueenza pulang bareng gue."

Anzel berdiri di sebelah Rayhan. Sedangkan Rayhan hanya menatap Anzel sekilas.

"Ya udah kalau gitu, gue ke kelas duluan, Queen."

Rayhan melenggang pergi dari hadapan Raqueenza. Ia meninggalkan sepasang kekasih yang sepertinya ingin menyampaikan sesuatu. Anzel menatap Raqueenza yang sejak tadi sudah menatapnya terlebih dulu.

"Ada apa?"

"Kenapa lo nggak ngasih minuman sendiri tadi?"

"Gue takut ganggu lo sama Desi," jujur  Raqueenza.

Anzel tersenyum simpul. "Bagus deh kalo lo sadar."

Anzel merogoh saku celana seragamnya untuk mengambil ponsel milik laki-laki itu.

"Kenapa?"

"Ditempat biasa. Jam 2," ucap suara di seberang sana.

"Sepulang sekolah gue langsung ke sana."

Anzel menutup sambungan ponselnya. Lantas ia menatap Raqueenza yang masih saja berdiri di depannya.

"Pulang sekolah ikut gue."

*****

"Dari mana lo? habis pacaran?" selidik Huzna.

Raqueenza menggeleng lemah,

"Lo kenapa?" Huzna kembali membuka suaranya. Ia melihat Raqueenza tidak seperti biasanya.

"Nggak apa-apa kok, Huz. Cuma sedikit kurang semangat saja." kata Raqueenza.

"Bukannya, lo tadi habis sama Anzel? harusnya lo semangat dong"

"Justru itu, gara-gara tadi gue nemuin dia, malah gue kehilangan semangat."

"Lo berantem?"

"Enggak sih," ucap Raquenza.

"Lo nggak mau cerita sama gue?" tanya Huzna semakin penasaran.

"Enggak."

"Oke. semenjak lo pacaran sama Anzel, lo jadi tertutup," ujar Huzna

"Enggak lah, perasaan lo aja kali."

RAQUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang