RAQUEENZA || 38.ARENA BALAP

189 55 5
                                    

Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!

Jangan jadi silent Readers pren!


*****

^SELAMAT MEMBACA^

*****

Setelah Raqueenza merasa tenang, Prita mengajaknya ke suatu tempat yang mengingatkan gadis itu pada kejadian di mana dirinya dijadikan bahan taruhan oleh Anzel.

"Ngapain kita ke sini?" Raqueenza memerhatikan tempat yang mulai ramai itu.

"Liat balapan. Biar lo sedikit terhibur," sahut Prita. "Di sini banyak cogan siapa tau lo tertarik sama salah satu dari mereka," imbuhnya.

Prita melihat keadaan sekitar. Belum terlalu ramai, mungkin sekarang waktunya ia akan bertanya pada Raqueenza tentang suatu hal.

"Ra, gue mau tanya sesuatu sama lo?”

“Apa lo beneran benci sama Rayhan, setelah semua kejadian tadi?” Prita mendengar gadis yang berada disampingnya menghela napasnya.

“Jangan sebut nama itu!” Raqueenza menjawab tanpa mengubah posisinya.

Prita mengubah posisinya, gadis itu memandang lurus ke depan. “Mungkin Rayhan punya alasan sendiri, Ra.”

Raqueenza tersenyum miring. “Apapun alasannya, tidak bisa untuk membenarkan tindakannya, kan?”

“Tapi Ra—“ ucapan Prita terpotong saat Raqueenza memegang lengannya.

“Gak usah dibahas lagi!” Raqueenza melepaskan tangannya dari lengan Prita. Gadis itu kembali menatap lurus ke depan.

Prita menghembuskan napas pasrah, mungkin saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahas apapun mengenai Rayhan.

"Iya, iya gue nggak bahas dia lagi."

Mata Prita seketika berbinar saat melihat seseorang berjalan kearahnya.

"Baru sampai?"

"Riski?" Raqueenza mengangkat sebelah alisnya. Menatap Prita dengan bingung.

Prita menggaruk belakang kepalanya. Ia lupa memberitahu Raqueenza tentang hubungannya dengan Riski.

"Sebenarnya gue sama Riski udah jadian, Ra." Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut Prita.

"Kok lo nggak cerita sama gue?"

"Belum sempat, maaf."

"Oke, no problem."

Raqueenza menatap Riski dalam diam. Gadis itu teringat Anzel. Bagaimana keadaan laki-laki itu sekarang?

"Keadaan Anzel gimana, Ki?"

Riski tersenyum simpul. "Mulai membaik. Tadi dia di operasi untuk mengambil peluru yang ada di punggungnya."

"Tante Dewi?"

"Tante Dewi jagain Anzel kok, Ra. Lo tenang aja," jelas Riski membuat Raqueenza kembali bernapas lega.

RAQUEENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang