Hi semua!
Maaf ya, akhir-akhir ini aku update nya gak nentu karena lagi banyak kerjaan nih,
Tapi kalian jangan khawatir, aku udah niat buat up tiap hari karena sebentar lagi end. (Ya niat dulu gak apa-apa kan✌🏼)
Aku selalu mengingatkan sama kalian biar nggak lupa buat vote, dan komen di cerita ini!
Jangan jadi silent Readers pren!
*****
^SELAMAT MEMBACA^
*****
Raqueenza masih saja fokus pada benda pipihnya. Sekarang keluarga Raqueenza beserta Rayhan sedang perjalanan menuju rumah Anzel. Namun, ia dan Rayhan berada di mobil yang berbeda dengan orang tua Raqueenza.Untuk masalah pertunangan mereka pun Rayhan sudah membicarakan pada Wildan dan Rosmala, mengingat semakin hari kian mendekat di mana hari istimewa tersebut akan dilaksanakan.
Rayhan mengangkat sebelah alisnya saat mendengar Raqueenza berseru.
"Triple kill," seru gadis itu tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel.
"Gue emang hebat! Pantes aja Aldi selalu ngotot ngajak gue mabar," Raqueenza masih saja terus memainkan game yang masih menjadi candu untuk kalangan remaja tanpa memerdulikan keberadaan Rayhan.
"Bego!" Raqueenza mengumpat saat Aldi dengan gampangnya merelakan turrent mereka dihancurkan oleh musuh.
Rayhan yang sejak tadi hanya diam menoleh menatap Raqueenza saat ia mendengar umpatan yang ia dengar dari mulut gadis itu.
"Queen!"
Suara bariton yang sangat Raqueenza kenal membuat ia menoleh ke samping untuk melihat wajah Rayhan. "Apa sayang?"
"Gak usah ngatain orang bisa?!" peringat Rayhan lembut namun penuh penekanan.
Gadis itu hanya cengengesan. "Sorry, Ray. kelepasan," ucap gadis itu lalu kembali fokus ke ponselnya.
Rayhan menghembuskan napas kasarnya. "Cewek kok main game kaya gitu!"
Raqueenza menganggap omongan Rayhan seperti angin lalu, ia tidak ada banyak waktu untuk berdebat dengan laki-laki itu karena kemenangan sudah di depan mata.
Raqueenza melemparkan ponselnya ke dashboard mobil membuat Rayhan terkejut. "Yee... Gue menang!" karena senang mengalami kemenangan ia tidak sadar tadi melempar ponselnya begitu saja.
Drrtt
Suara ponsel bergetar mengalihkan perhatian Raqueenza. Ia mengambil kembali ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya.
Aldi.
Gadis itu langsung menerima panggilan dari Aldi teman sekelasnya sekaligus partner mabarnya.
"Iya, Kenapa?"
Suara dengusan suara di seberang terdengar di telinga Raqueenza. "Gue udah invite lo, cepet kita mabar lagi!"
Raqueenza melirik Rayhan sekilas, laki-laki itu masih fokus menyetir dengan wajah tenangnya walaupun tadi laki-laki itu sempat terlonjak karena Raqueenza tiba+tiba melempar ponselnya.
"Nggak bisa! Gue ada urusan."
"Urusan apa, sih?"
"Ah kepo lo! Udah ah bye!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUEENZA
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA !!! ⚠️MENGANDUNG KATA KASAR DAN UMPATAN. JADI BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN⚠️ ****** "Setitik cahaya, menuju kenangan." ****** Bagaimana jika keluarga yang kalian miliki sekarang jauh dari impian? Bagaimana jika kalian mempu...